Oakland, Amerika Serikat (ANTARA News) - Lima kunci menuju Final NBA berformat best-of-seven antara Cleveland Cavaliers dan Golden State Warriors yang mulai Jumat pagi WIB lusa, seperti dikutip AFP:

1. Duel para MVP: Pemain terbaik NBA (MVP) empat kali LeBron James dari Cleveland Cavaliers dan MVP dua kali Stephen Curry dari Golden State Warriors membawa kekuatan emosi dan fisik sebagai dua bintang top olah raga ini. James memiliki cara yang lebih serba bisa dalam mempengaruhi sebuah pertandingan, namun ketajaman lemparan tiga angka Curry adalah hal ajaib yang bisa menjadi hujaman belati ke jantung lawan seperti halnya slam dunk LeBron.

2. Pertarungan antarpelapis: Cleveland memiliki guard Kyrie Irving dan forward Kevin Love yang saat ini segar bugar dan mereka akan berhadapan dengan duet Warriors Klay Thompson dan Draymond Green. Andre Iguodala tahun lalu menjadi pemain cadangan Golden State yang mempesona sehingga mendapatkan penghargaan MVP pada Final NBA dan kadang-kadang para pahlawan yang tak terdeteksi bisa menciptakan dampak hebat ketika gelar juara menjadi pertaruhan. LeBron sendirian menjadi tulang punggung tahun lalu karena Love dan Irving cedera, dengan memimpin dalam rata-rata poin, rebound dan assist. Kali ini dia tak perlu menjadi pahlawan tunggal yang justru membuatnya jauh lebih berbahaya pada apa pun yang dilakukannya.

3. Selisih waktu istirahat:
Golden State memiliki catatan menang-kalah 73-9 selama musim reguler atau yang terbaik dalam sejarah NBA, namun sempat tertinggal 1-3 oleh Oklahoma City Thunder pada final Wilayah Barat sebelum merampas tiga pertandingan terakhir untuk maju ke Final NBA. Dengan hanya dua hari untuk pulih dari kelelahan fisik dan emosi, Warriors harus menghadapi skuad Cleveland yang sudah memenangkan sembilan laga playoff pertamanya dan memiliki waktu istirahat lebih panjang, lima hari. Satu kemenangan tandang atau dua kemenangan kandang dicetak Cavs bakal membuat Golden State terjepit.

4. Motivasi:
Cleveland tidak pernah menjadi juara turnamen olah raga sejak 1964. LeBron James menjadi pihak yang kalah pada empat dari enam penampilannya dalam Final NBA sebelum ini, antara lain dua kali bersama Miami Heat dan Cleveland kendati dia berhasil mengantarkan juara NBA dua kali bersama Heat. Irving dan Love ingin memperlihatkan apa yang bisa mereka lakukan saat bugar melawan tim terbaik di NBA itu. Dan ada balas dendam dari Cavs. Namun Warriors tak ingin malu karena tidak menjuarai NBA setelah mereka menciptakan rekor kemenangan terbesar dalam sejarah NBA (73-9) dan mereka dengan sabar bisa balik mengalahkan Oklahoma City Thunder. Mereka membutuhkan lebih dari sekadar gelar juara untuk mengukuhkan sebuah warisan dinasti. Omong-omong siapa yang lebih baik, LeBron James atau Stephen Curry?

5. Para algojo lemparan tiga angka:
Curry menciptakan rekor NBA dengan mengemas 402 poin dari lemparan tiga angka selama musim ini, melampaui rekornya sendiri 116 poin. Klay Thompson menciptakan rekor NBA untuk lemparan tiga angka terbanyak dalam satu pertandingan setelah berhasil pada 11 lemparan tiga angka untuk menggagalkan Oklahoma City masuk Final NBA. Golden State menjadi tim pertama dalam sejarah NBA yang menciptakan 1.000 poin dari lemparan tiga angka dalam satu musim. Tetapi jika lemparan tiga angka tidak dominan lagi, maka itu bisa menjadi sinyal bahaya besar untuk Warriors. Dan Cavaliers lebih solid dalam menembak sebagai bagian dari serangan yang lebih serba bisa dan berimbang. Pertandingan ini menjanjikan kedramatisan dan ketegangan.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016