Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) optimistis pembangunan seribu lapangan olahraga dalam program satu desa satu lapangan bisa terealisasi tahun ini, mengingat persiapan yang dilakukan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Makanya saat ini kami melibatkan Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) untuk membantu melakukan verifikasi dan pemetaan desa yang berhak mendapatkan bantuan," kata Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Kemenpora, Samsudin di Bogor, Kamis.

Demi menyukseskan program unggulan Menpora Imam Nahrawi itu, Kemenpora menggelar sosialisasi program dana bantuan pemerintah untuk pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga tahun 2016, yang diikuti Dispora provinsi seluruh Indonesia.

Menurut dia, salah satu tujuan dilakukan sosialisasi adalah untuk mewujudkan pemahaman Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di daerah tentang program dana bantuan pemerintah tersebut.

"Program ini memang berpotensi bersinggungan dengan masalah hukum. Makanya harus hati-hati. Dengan sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi panduan untuk pelaksanaan sesuai dengan aturan," katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan, secara umum pelaksanaan program tersebut sudah jauh lebih baik dan ia yakin target dapat dicapai.

"Tahun lalu hanya terealisasi 447 desa. Untuk tahun ini harus dua kali lipatnya. Makanya persiapan dilakukan mulai awal tahun. Bukan seperti tahun lalu yang hanya di akhir tahun saja. Dilibatkannya Dispora juga akan mempercepat terealisasinya program ini," katanya.

Ia menjelaskan, program unggulan ini bukan hanya untuk lapangan sepak bola, namun juga untuk lapangan bulu tangkis, bola voli maupun lapangan basket.

Besaran bantuan juga variatif, untuk lapangan sepak bola misalnya, besarannya Rp190 juta.

"Pak Menpora memantau langsung perkembangan program ini. Beliau sebenarnya ingin melihat langsung semua pelaksanaan program ini. Seperti yang dilakukan di Bogor beberapa waktu yang lalu. Untuk ke depan akan dilakukan secara acak," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pelaksanaan program satu desa satu lapangan diharapkan merata, hingga menjangkau pulau-pulau terluar.

"Memang ada aspek prioritas. Seperti untuk daerah terluar seperti Natuna, Kalimantan Utara dan daerah lain," kata mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.

Demi menyukseskan program ini Kemenpora juga melibatkan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan pengawasan. Apalagi program ini menggunakan dana APBN yang cukup besar.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016