Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan cadangan bahan pokok dalam jumlah banyak untuk mengendalikan harga.

"Cara kami dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok yaitu dengan menyiapkan cadangan komoditas dalam jumlah yang sangat banyak," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Jumat.

Langkah itu, menurut dia, sudah pernah dilakukan sebelumnya dan terbukti berhasil.

"Intinya, kita harus punya persediaan komoditas yang banyak. Waktu itu, kami pernah punya stok beras sampai lebih dari 200.000 ton, kemudian kami umumkan ke masyarakat. Makanya, harga beras bisa ditekan," ujar Basuki.

Cara tersebut, ia melanjutkan, dapat diterapkan untuk komoditas lainnya. Dan bila stok bahan pokok tidak mencukupi maka pemerintah provinsi bisa merekomendasikan impor.

"Impor yang dilakukan itu sebetulnya tidak berarti mematikan petani lokal karena memang ada jaminan pembeli, terutama di Ibu Kota. Malah justru dengan melakukan buka tutup impor, akan menimbulkan masalah baru lagi," tutur Basuki.

Khusus untuk komoditas daging, ia menjelaskan, sudah ada jaminan pembeli di wilayah DKI Jakarta, yaitu siswa-siswi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Kami memang berencana memberikan subsidi kepada para pemegang KJP. Jumlah siswa pemegang KJP ada sekitar 561.000. Jadi, kira-kira sebanyak itulah daging yang akan dibutuhkan tiap bulan," ungkap Basuki. 

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016