Jakarta (ANTARA News) - Langkah tunggal putra Indonesia Jonatan Christie di Indonesia Terbuka 2016 terhenti di perempat final setelah ditaklukkan unggulan Denmark Jan O Jorgensen di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Jumat malam.

Jonatan kalah dalam tiga game oleh pemain unggulan kelima dalam turnamen tingkat super series premier itu 21-14, 19-21, 14-21 selama 62 menit permainan.

Pada game pertama, Jonantan mampu menembus pertahanan Jorgensen. Pemain berusia 18 tahun itu dapat memaksa musuhnya yang berusia 10 tahun lebih tua itu untuk melangkah ke belakang dan depan net. Jonatan unggul 4-0, 6-1, dan 7-3.

Pada Piala Thomas 2016, tunggal Denmark seringkali menunggu bola-bola pemain muda Indonesia di depan net dan menyerang dengan smes mendadak. Tapi, itu tidak terjadi pada game pertama Jorgensen melawan Jonatan di Stadion Istora.

Pemain asal klub Tangkas Jakarta itu juga tidak merelakan lawan menyerang balik dan memberikan bola-bola datar atau "no lob".

Jonatan sempat gugup saat mengira bola Jorgensen keluar. Wakil Merah-Putih itu pun mengembalikan bola yang hampir menyentuh lapangan. Meskipun bola dapat melewati net, tapi Jonatan tidak sanggup mengembalikan bola net Jorgensen.

Jonatan meraih kepercayaan diri pada game pertama dengan skor imbang 13-13, melesat 19-13 dan menang 21-14.

Pada game kedua, Jonatan terlihat semakin yakin dengan serangan-serangannya dan memimpin 3-1. Tapi, kesalahan baik Jonatan maupun Jorgensen menghasilkan skor imbang 3-3, 4-4, 5-5, dan 6-6.

Bola-bola Jonatan beberapa kali membentur net atau keluar garis sehingga menguntungkan lawan. Sedangkan lawan sukses menembus celah Jonatan dan unggul 8-6, 10-6. Pemain pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu kembali mengejar dengan smes tajam ke sisi kanan selain bola dropshot.

Tunggal putra Indonesia itu memaksa lawan membuang bola dan sesekali memukul bola mentah Jorgensen dengan maju depan net. Jonatan unggul 14-11 setelah menyamakan kedudukan 11-11.

Persaingan semakin ketat pada akhir game kedua. Kedua pemain tidak merelakan satu poin dan menciptakan permainan reli hingga 25 pukulan yang diakhiri poin bagi kubu Indonesia. Kedudukan 14-11, 15-12 bagi Jonatan tidak bertahan lama menyusul Jorgensen yang mengejar 13-17 menjadi 16-17, dan imbang 18-18.

Jorgensen sempat menyentuh poin 20 pada game kedua. Meski Jonatan mengejar 19-20, smes keras atlet Denmark itu menuntaskan game kedua 21-19.

Jonatan membuka game ketiga dengan kepercayaan diri yang menurun karena beberapa kali mencetak kesalahan 0-3, 1-4, 2-5. Serangan-serangan Jorgensen yang lolos dari pertahanan pemain tuan rumah melesatkan skor 5-3 menjadi 10-3 bagi Denmark.

Kesalahan beruntun Jonatan menguntungkan lawan menambah dominasi 10-4 menjadi 14-4. Jorgensen yang pada game pertama tidak memasang kuda-kuda di depan net menjadi percaya diri dan menunggu bola-bola mentah Jonatan.

Perlahan, Jonatan bangkit 4-14 menjadi 11-14 dengan smes tajam serta permainan bola-bola tipis di atas net. Jonatan juga sukses memaksa Jorgensen pontang-panting dengan bola-bola lob kanan dan kiri.

Ketika Jonatan sempat mendapatkan angin, Jorgensen bangkit dengan serangan mendadak depan net dan smes tajam. Kesalahan Jonatan juga memberikan keuntungan bagi Jorgensen 18-11. Game ketiga berakhir 14-21 untuk Jonatan selepas Jorgensen melesatkan smes ke sisi kiri kubu Indonesia.

Kekalahan Jonatan berarti Indonesia hanya mengirim satu wakil yaitu Ihsan Maulana Mustofa pada putaran empat besar yang akan berlangsung Sabtu (4/6).

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016