Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis Indonesia Jonatan Christie dipaksa mengulang pengalaman pahit 2015 saat pada perempat final BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 ia ditaklukkan tunggal putra unggulan kelima asal Denmark, Jan O Jorgensen, pada Jumat di Istora Senayan, Jakarta.

Jonatan yang kini berada di peringkat 19 dunia itu lagi-lagi harus mengakui keunggulan Jorgensen dengan skor 21-14, 19-21, 14-21.

Kekalahan ini seperti mengulang saat Jonatan ditaklukkan oleh Jorgensen di Indonesia Open 2015 pada babak yang sama. Jonatan sebenarnya nyaris menang langsung dua game jika saja saat skor 18-16, Jonatan tidak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.

"Sebelumnya ini perlu disyukuri sebagai hasil terbaik. Pada game pertama, saya sudah punya strategi yang berjalan bagus sampai di game kedua saat kedudukan 18-16 itu. Mungkin gejala sama seperti saat Anthoni di finishing akhir tidak berani spekulasi. Saya malah bingung dan jadi ikut pola dia," kata Jonatan usai bertanding.

Jonatan berhasil mengatasi game pertama dengan mudah. Ia meninggalkan jauh Jorgensen dengan skor 21-14.

Game kedua berlangsung lebih ketat. Jonatan yang sempat tertinggal 6-9 berhasil menyamai kedudukan 11-11. Jonatan berbalik memimpin 17-13. Setelah itu, Jonatan kerap melakukan kesalahan sendiri hingga akhirnya kedudukan imbang 18-18 dari sebelumnya 18-16. Jorgensen memanfaatkan momen tersebut untuk terus menyerang Jonatan, sebaliknya Jonatan terlihat ragu-ragu saat mengatasi pukulan dari lawan.

Jonatan tertinggal 18-20. Pukulan Jorgensen yang terlalu melambung keluar lapangan memberikan satu poin untuk Jonatan. Tetapi, harapan agar Jonatan bisa mengejar dan menutup game dengan kemenangan langsung kandas saat Jorgensen menghempaskan smes keras yang gagal diantisipasi Jonatan.

Pada game ketiga, Jorgensen tampil lebih dominan. Ia kerap mengangkat kepalan tangan setiap mencetak skor dan tidak peduli dengan sorakan dari penonton. Jonatan tertinggal 4-11 dari Jorgensen.

Saat mulai mengejar, Jonatan kembali menyerang. Teriakan "Jojo Bisa" menggema saat Jojo mulai mengejar 11-14 . Tetapi, Jonatan lagi-lagi kehilangan kendali permainan, beberapa kali pukulannya menabrak net. Jonatan semakin tertinggal jauh 11-18.

Meskipun sempat menambah poin, Jonatan gagal menghalau Jorgensen.

Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016