Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putri China Wang Yi Han merasa didukung faktor keberuntungan dapat mengalahkan unggulan Spanyol Carolina Marin dalam babak semifinal turnamen Indonesia Terbuka 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.

Wang menundukkan Marin 16-21, 21-11, 21-17 dalam 79 menit waktu permainan.

"Tadi pada game ketiga banyak bola bergulir di net, jadi saya beruntung saja hari ini," ujar dia usai laga.

Pemain peringkat empat dunia itu merasa kewalahan melawan Marin yang ulet dan penuh semangat di awal laga.

"Marin hebat, apalagi masih muda jadi tenaganya masih kuat," tuturnya.

Kondisi lapangan yang berangin, menurut atlet berusia 28 itu, juga sempat mengganggunya pada game kedua, tetapi strateginya berjalan.

Sementara itu, Marin mengatakan ia mulai gugup dan kehilangan fokus permainan pada game kedua sehingga tidak melakukan yang terbaik.

"Saya kecewa karena kalah. Saya memulai pertandingan dengan bagus, tetapi pada game kedua mulai gugup," katanya.

Ia mencoba bermain lebih baik, tetapi justru banyak membuat kesalahan dan tidak mengakhiri reli dengan baik.

Marin tampil gemilang pada game pertama, ia berhasil menyulitkan Wang dengan penempatan bola yang tidak terjangkau Wang.

Namun, pada game kedua Marin banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak bisa mengembalikan smes sehingga tertinggal 7-12.

Kedua pemain terus melakukan permainan net, tetapi Marin kehabisan langkah dan tidak bisa memgembalikan bola atau pengembaliannya keluar. Wang menutup game kedua dengan smes 21-11.

Marin mengambil angka di awal game ketiga, tetapi Wang mampu menyamakan kedudukan 2-2 dan unggul 5-3. Wang terjatuh berkali-kali mengejar bola mengatasi smes Marin.

Wang juga melakukan kesalahan sendiri secara berturut-turut sehingga Marin menyamakan kedudukan 13-13. Namun, Marin selanjutnya tidak bisa mengembalikan bola dan melakukan kesalahan berturut-turut sehingga Wang memimpin.

Reli di akhir game ketiga berakhir poin untuk Wang 20-16. Kesalahan Marin menutup laga itu 17-21.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016