Sungai Raya (ANTARA News) - Bupati Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Rusman Ali, mengimbau masyarakat di daerahnya untuk tidak terlalu konsumtif selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Informasi yang saya dapat dari dinas terkait bahwa kebutuhan pokok untuk masyarakat selama Ramadhan masih mencukupi, namun kalau masyarakat terlalu konsumtif jelas semuanya akan kurang," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Sabtu.

Menurut dia, dalam menjalankan ibadah puasa yang diutamakan adalah berbagai amalan yang harus dilakukan oleh umat islam.

"Namun kebiasaan masyarakat kita kalau buka puasa selalu berlebihan. Padahal perut ini ada kapasitasnya dan tidak baik jika berlebihan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kubu Raya, Leydianto menyatakan secara umum ketersediaan kebutuhan pokok di Kubu Raya masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kubu Raya.

"Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jelang Ramadan apalagi Lebaran nanti tingkat kebutuhan masyarakat cenderung meningkat. Namun saya yakin walaupun tingkat kebutuhan masyarakat naik namun persediaan kebutuhan pokok di Kubu Raya masih cukup untuk keperluan masyarakat lokal Kubu Raya," kata Leydianto.

Dia memaparkan, umumnya kenaikan harga kebutuhan pokok erat kaitannya dengan tingkat konsumtif masyarakat yang turut meningkat jelang Ramadan, Leydianto menanggapi hal tersebut wajar karena berlaku hukum pasar.

"Sesuai hukum pasar, saat permintaan meningkat sementara barang terbatas otomatis harga barang juga meningkat," katanya.

Kalau hukum pasar sudah berlaku, menurutnya pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh. Meski begitu untuk membantu masyarakat agar tetap mampu membeli dan memenuhi kebutuhan pokok, setidaknya pemerintah bisa melakukan operasi pasar murah.

"Salah satu tujuan pasar murah ini yakni untuk menekan agar harga kebutuhan pokok tidak semakin melonjak selama Ramadan hingga puncak jelang lebaran mendatang," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016