Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Indragiri Hilir, Provinsi Riau mendalami peristiwa pembunuhan sadis terhadap seorang pemuda bernama Supeno dihadapan ibu kandung korban di Kelurahan Pusaran, Kecamatan Enok.

"Pelaku telah ditahan dan kami masih terus mendalami keterangannya," kata Kapolres Indragiri Hilir (Inhil) AKBP Hadi Wicaksono kepada Antara melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan pelaku berinisial Ma alias Mari (28) diamankan pada Minggu lalu (5/6) setelah menghabisi nyawa korban Supeno (28) saat korban bersama ibunya dalam perjalanan ke pasar untuk belanja keperluan Ramadan.

Kronologis pembunuhan tersebut saat korban sedang diperjalanan dan dihadang oleh pelaku yang telah membawa sebilah parang.

Dari keterangan saksi, pelaku berusaha melukai korban saat berada di atas motor.

Korban sempat berusaha melindungi dirinya dan ibunya dari sabetan parang dengan menggunakan tangan kiri, namun pelaku terus menyerang sehingga korban bersama ibunya terjatuh.

"Pada saat korban dan ibunya terjatuh, pelaku dengan menggunakan parang terus melukai korban hingga korban tewas di tempat," ujarnya.

Sementara ibu korban hanya berteriak histeris melihat anaknya diserang oleh pelaku yang tidak lain adalah pria yang tinggal tidak jauh dari kediaman korban.

Setelah melakukan aksinya, pelaku kemudian membuang parang ke dalam sungai dan melarikan diri.

Ibu korban sempat berteriak meminta tolong sebelum ditemukan warga setempat, namun nyawa korban tidak lagi tertolong karena luka berat di sekujur tubuhnya.

Hadi mengatakan, tidak lama peristiwa itu terjadi, ia memerintahkan anggotanya untuk menangkap pelaku.

Pelaku Mari sendiri diamankan dikediamannya yang ternyata masih satu RT dengan korban.

"Kami masih terus mendalami motif pelaku apa sehingga tega menghabisi tetangganya sendiri. Dari keterangan pelaku, dia kesal karena korban diduga selingkuh dengan istrinya, tapi kami masih terus mendalaminya," jelasnya.

Hadi menambahkan, jika diperlukan pihaknya turut akan memeriksa kejiwaan pelaku atas tindakan brutalnya tersebut.

Pewarta: Fazar/Anggi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016