Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri menghadiri puncak acara Konferensi Ketenagakerjaan Internasional atau "International Labour Conference" (ILC) ke-105 yang digelar di Palais des Nations (Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Jenewa, Swiss.

"Kita mendukung penyelenggaraan ILC ini sebagai sarana untuk meningkatkan komitmen dan kerja sama bidang ketenagakerjaan di antara sesama negara-negara anggota ILO," kata Hanif di Jakarta, Selasa, sesaat sebelum berangkat ke Jenewa, Swiss.

Menaker dijadwalkan menyampaikan pidato resmi pada Rabu (8/6) di hadapan semua pimpinan delegasi negara-negara anggota ILO, termasuk President ILC 2016 Mildred Oliphant dan Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.

Pertemuan dalam ILC yang digelar setiap tahun itu melibatkan unsur tripartit dari masing-masing negara yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur asosiasi pengusaha dan unsur serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).

"Sidang ILC ini didahului dengan pertemuan masing-masing unsur tripartit kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama untuk mencari terobosan solusi dalam menangani berbagai isu dan tantangan ketenagakerjaan yang tengah terjadi," tutur Hanif.

Pada Sidang ILC 2016, delegasi Indonesia yang dipimpin Menaker M Hanif Dhakiri mengirimkan delegasi untuk hadir dan aktif dalam pembahasan empat komite yaitu Komite Aplikasi Standar (Commite on the Application of Standards) dan KomiteKetenagakerjaan dan Pekerjaan Layak untuk Transisi Perdamaian (Committee on Employment and Decent Work for the Transition to Peace).

Adapun dua komite lainnya adalah Komite Komite Pekerjaan yang Layak dalam Rantai Pasokan Global (Committee on Decent work in global supply chains) dan Komite lain akan mengevaluasi Deklerasi ILO tahun 2008 mengenai Keadilan Sosial untuk Kesejahteraan Global(Committee for the Social Justice Declaration).

"Delegasi Indonesia berkomitmen melaksanakan tugas secara optimal dengan mengikuti persidangan secara seksama dan dapat memberikan usulan dan masukan yang konstruktif untuk kepentingan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia khususnya dan internasional pada umumnya," ujar Hanif.

Direktur Jenderal ILO Guy Ryder membuka ILC ke-105 pada 30 Mei 2016 dengan menyampaikan laporannya yang berjudul "Prakarsa untuk akhiri Kemiskinan: Agenda ILO 2030.

Ryder mengatakan bahwa golongan sangat kaya menciptakan kapasitas untuk semakin memperkaya dirinya dan semakin memiskinkan yang miskin, sehingga keadilan sosial akan semakin jauh di angan-angan.

Ryder terus mendorong proses kerja yang mengevaluasi standar buruh dalam Komite Aplikasi Standar, menurutnya "sistem yang kuat, berwibawa dan memiliki standar yang relevan adalah prasyarat yang efektif dan berpengaruh dalam dunia kerja."

Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC) menetapkan kebijakan internasional mengenai ketenagakerjaan yang diadakan setiap tahun di Jenewa, Swiss.

Konferensi ILC ke-105 tahun ini berlangsung selama 2 pekan dari 30 Mei hingga 10 Juni 2016, dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 187 negara anggota dan melibatkan lebih dari 5.000 delegasi dari seluruh dunia serta mengambil tema Membangun Masa Depan dengan Kerja Layak (Building a Future with Decent Work).

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016