Jakarta (ANTARA News) - Forum Akademisi Indonesia mengunjungi Kantor Berita Antara untuk mengenalkan organisasi akademisi yang fokus menggarap isu-isu pendidikan, sosial dan kemasyarakatan tersebut.

"Posisi FAI ini bersinergi dengan organisasi keilmuan yang lain. Nantinya semoga bisa sebesar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia tapi fokus kita adalah murni untuk akademisi," kata Ketua Umum FAI Eni Heni Hermaliani saat menyampaikan paparannya di Kantor Berita Antara, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan FAI masih baru berdiri tepatnya pada 23 Mei 2015 di Kampus Bina Sarana Informatika (BSI) dengan dihadiri para tokoh bangsa, kalangan profesional, praktisi, dosen dan mahasiswa. Saat ini terdapat 300 anggota FAI dari seluruh Indonesia dan diharapkan akan bertambah.

Forum tersebut, kata Heni, merupakan wadah inspiratif agar masyarakat mengetahui karya dan prestasi para akademisi seluruh Indonesia dalam dunia pendidikan. FAI juga melakukan berbagai kajian keilmuan berikut solusi terhadap isu-isu terkini seperti korupsi, narkoba, ekonomi syariah, pendidikan dan isu lainnya.

Heni mengatakan FAI murni sebagai organisasi para akademisi dan menjaga kenetralan dari partai politik atau organiasai kemasyarakatan tertentu.

Anggota Dewan Penasihat FAI Farouk Abdullah Alwyni mengatakan pihaknya akan segera mempublikasikan buku-buku karya anggota FAI, termasuk hasil kajian diskusi ilmiah-akademisnya.

Menurut mantan pimpinan IDB Asia ini, terdapat perbedaan FAI dengan organisasi lain yang menghimpun para cendekiawan dan ilmuwan. FAI berdiri untuk menghimpun para akademisi dengan berbagai latar belakang baik dari kalangan cendekiawan dan ilmuwan. Dengan kata lain, cakupan FAI lebih luas dari organisasi yang hanya menghimpun dua golongan terpelajar tersebut.

"Kenapa FAI ini terkait akademisi, bukan cendekiawan atau ilmuwan. Makna akademisi ini lebih luas. Ilmuwan itu lebih ke peneliti sementara cendekiawan itu terkait keilmuan tertentu. Akademisi ini maknanya lebih luas sehingga tidak terfokus pada satu bidang ilmu saja. Ini penting karena permasalahan saat ini luas sekali cakupannya. Kehadiran FAI juga bukan sekedar untuk mengkritik pemerintah tapi memberi solusi untuk Indonesia yang lebih baik," kata dia. *

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016