Sydney (ANTARA News) - Ancaman virus Zika pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi kekhawatiran banyak atlet peserta, terutama juga mantan juara dunia bulu tangkis asal China Wang Yihan, yang saat berada di Indonesia pekan lalu terkena gigitan serangga.

Pebulu tangkis berusia 28 tahun itu, yang meraih medali perak tunggal putri pada Olimpiade London 2016, masih merasakan perih pada lengannya saat bertanding di turnamen Australia Terbuka, Rabu.

"Rasanya gatal, dan keringat membuatnya makin sakit," kata Wang setelah pertandingan putaran pertama melawan pemain Skotlandia Kirsty Gilbour di Sydney.

"Saya tidak tahu jenis serangga apa itu. Tapi tampaknya bukan nyamuk, tapi serangga itu menggigit saat saya tidur," katanya seperti dikutip Reuters.

Sejumlah atlet telah mengundurkan diri dari Olimpiade Rio karena mengkhawatirkan kesehatan mereka terkait virus yang disebarkan oleh nyamuk itu. Virus Zika bisa berakibat pada rusaknya janin pada ibu yang hamil, dan pada perkembangan bayi.

Sementara itu atlet-atlet yang berangkat ke Rio de Janeiro banyak yang memutuskan untuk tidak mengajak pasangan atau anggota keluarga mereka.

Juara lompat jauh Greg Rutherford bahkan menyatakan bahwa sebelum ke Brazil ia akan membekukan spermanya, sebagai antisipasi agar tidak ada masalah karena ingin punya anak lagi.

Meskipun demikian kasus Zika tidak menghentikan kontingen China untuk menampilkan atlet-atlet terbaik mereka agar dapat kembali menyapu bersih lima medali emas Olimpiade, seperti yang mereka lakukan di London 2012.

"Ya, menurut saya semua orang memang berpikir soal Zika. Tapi kami telah diberi tahu mengenai pencegahannya, seperti memakai krim pelindung dan tetap di tempat tertutup," kata Wang.

Wang memutuskan untuk tetap ke Rio, sekaligus untuk membalas kekalahan dari rekan senegaranya Li Xuerui yang meraih emas London 2012.

"Saya mereka kecewa saat itu, meskipun yang meraih emas juga adalah rekan senegara sendiri," katanya.

Badan Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah mengubah aturan untuk pertandingan di Olimpiade. Kini tiap negara hanya bisa mengirim dua atlet untuk nomor tunggal, sehingga berat bagi China untuk kembali mengulang dominasi seperti di London.

Wang saat ini urutan tiga dunia, di atas Li yang berperingkat empat.

Urutan teratas tunggal putri ditempati pemain Spanyol Carolina Marin, disusul Ratchanok Intanon dari Thailand.

Di tunggal putri biasanya China merajai peringkat atas. Dengan adanya perubahan ini maka persaingan di Olimpiade akan lebih terbuka.

Wang menilai saingan terberatnya tetap Li.

"Ada pemain lainnya seperti Ratchanok, Marin dan Saina Nehwal (India) yang punya peluang, tapi menurut saya Li tetap di atas mereka," kata Wang.

(Uu.T004) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016