Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menggelar rapat bersama pengurus gereja se-Kota Bandung dan memastikan tidak ada praktik intoleransi di kota itu sekaligus mengklarifikasi isu pemerasan terhadap salah satu gereja yang diduga dilakukan ormas.

"Hasil dari penelusuran Bidang Bimmas Kristen Kementerian Agama Jawa Barat tidak terjadi praktik dugaan pemerasan seperti kabar yang beredar, karena perizinan gereja itu sudah selesai sesuai prosedur," kata Kamil, di Bandung, Kamis.

Pada pertemuan yang digelar di rumah dinas wali kota, di Jalan Dalem Kaum, Bandung itu, dihadiri berbagai forum gereja di Kota Bandung, FKUB, Forum Silaturahmi Ormas Islam (FSOI), Bimas Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, dan lain-lain terkait. 

Sebelumnya sempat beredar kabar ada organisasi massa tertentu yang meminta sejumlah uang dari gereja-gereja di Bandung. Hal ini meresahkan jemaat gereja-gereja setempat, yang pendirian gerejanya --secara bangunan dan organisasi keagamaan-- sudah memenuhi berbagai persyaratan dari negara dan pemerintahan setempat. 

Kamil menegaskan, pemerintah tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat. Bilapun ada yang memanfaatkan situasi, menurut dia itu dilakukan segelintir petualang berwatak tidak baik. 

Ia mengatakan, suasana ibadah dan keagamaan di Kota Bandung sudah kondusif, ditambah Bandung yang merupakan kota pertama pendiri Forum Komunikasi Umat Beragama di Indonesia.

"Karena kita sudah punya forum silaturahim supaya jika ada komunikasi atau aspirasi, pintunya satu dan komunikasi berjalan lancar," kata dia.

Dia mengatakan, untuk perizinan pendirian gereja telah diatur pemerintah. 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016