Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku bersyukur karena Tim Densus 88 berhasil mengamankan terduga teroris sebelum melakukan aksinya dan membuat keresahan di masyarakat.

"Alhamdulillah karena polisi berhasil mengungkapnya terlebih dahulu sebelum mereka beraksi," ujarnya di sela sambutan buka puasa bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.

Meski belum ada kepastian motif terkait rencana aksi dugaan terorisme, namun dengan diamankannya tiga orang terduga beserta barang bukti rangkaian bom maupun senjata tajam, membuat warga tidak nyaman.

"Tapi sekarang aparat membuktikan kualitasnya dan Surabaya tetap aman dan nyaman selama bulan suci Ramadhan," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Menurut dia, untuk menciptakan Jatim yang damai, toleran dan saling menghormati memang tidak mudah karena kerap muncul rintangan yang menghalangi.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berterima kasih kepada Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya beserta pihak lain yang ikut terlibat membantu pengamanan sehingga tidak terjadi hal-hal buruk di Surabaya maupun daerah lainnya.

Selain itu, Pakde Karwo juga berterima kasih kepada para ulama, kiai dan masyarakat Jatim yang tak pernah berhenti dan lelah berdoa demi mewujudkan Jatim yang cinta kedamaian.

"Saya tak bisa membayangkan jika bom itu sampai meletus di Kota Surabaya," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Sementara itu, hadir pada acara buka bersama Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi dan sejumlah tokoh lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur dan Wakil Gubernur beserta istri menyerahkan santunan simbolis kepada 100 anak yatim piatu dari sejumlah panti asuhan di Surabaya.

Tidak itu saja, Baznas Jatim juga menyerahkan bantuan modal usaha sebesar Rp41 juta kepada Kelompok Usaha Tunas Bangsa Yayasan Karya Mulia Riski.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016