Bandung (ANTARA News) - Potensi penonton yang akan hadir pada perhelatan PON XIX/2016 Jawa Barat, 17-29 September 2016 sebanyak 1,2 juta orang di 61 arena yang tersebar di 16 kabupaten/kota di provinsi itu.

"Potensi penonton yang akan hadir pada PON XIX/2016 Jabar sekitar 1,2 juta penonton di 61 tempat pertandingan, itu belum termasuk penonton ajang Peparnas XV/2016," kata Ketua Bidang Promosi dan Usaha PB PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jabar Hening Widiatmoko di Bandung, Kamis.

Ia menyebutkan, jumlah penonton itu yang diprediksi hadir di venue pertandingan PON. Jumlah itu belum termasuk penonton yang akan menyaksikan pertandingan melalui layar televisi, siran radio, media sosial dan jejaring sosial lainnya yang jumlahnya bisa mencapai jutaan orang.

Panitia Besar PON XIX/2016 telah melakukan penghitungan estimasi jumlah penonton yang akan hadir pada upacara pembukaan dan penutupan serta penontin seluruh venue pertandingan PON setiap harinya.

PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jabar yang mengusung tema besar "Berjaya di Tanah Legenda" akan dikemas menjadi ajang paling gebyar dan paling semarak. Sehingga menurut dia akan menarik minat masyarakat untuk menyaksikan atau mengikuti ajang olahraga empat tahunan itu.

"Selain pertandingan PON, upacara pembukaan dan penutupan juga akan menjadi salah satu daya tarik dan wajib untuk disaksikan karena merupakan sejarah dari perhelatan olahraga nasional," katanya.

Terlebih kata dia, prosesi pembukaan itu akan dikemas dalam sebuah perhelatan kolosal yang melibatkan lebih dari 4.000 penari di dalamnya sekaligus menjadi bagian dari sejarah PON di Indonesia.

"PON selalu menjadi ajang yang menarik, dengan tontonan olahraga yang ditunggu-tunggu. Jawa Barat akan berusaha menghadirkan PON semaksimal mungkin, dan jelas merupakan bagian dari upaya mengolahragakan masyarakat Indonesia," kata Hening.

Ia optimistis, daya tarik PON XIX/2016 Jabar akan menjadi salah satu dari sukses penyelenggaraan perhelatan olahraga itu di Jawa Barat. Ia berharap jutaan mata akan menyaksikan upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016.

Upacara pembukaan PON XIX/2016 akan menghadirkan aksi kolosal dengan tema gunung, rimba,laut, pantai dan sungai yang menjadi bagian dari keseharian masyarakat Jawa Barat.

Sedangkan upacara penutupan akan menampilkan persembahan sang juara dan rasa syukur atas prestasi serta pencapaian yang telah diraih.

Sementara itu, PB PON XIX/2016 Jabar telah mempersiapkan strategi pengerahan massa penonton. Termasuk di beberapa cabang olahraga yang diprediksi bakal dijubeli oleh banyak penonton.

Selain upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016, cabang olahrgaa yang dipastikan mengundang penonton banyaka adalah cabang sepak bola, bola voli, bulu tangkis, atletik, bela diri, renang serta sejumlah cabang olahraga lainnya.

Selain itu sinergitas penyelenggaraan PON XIX/2016 dengan pariwisata daerah juga menjadi salah satu potensi untuk menghadirkan penonton PON XIX/2016 disamping sejumlah kegiatan pendukung seperti festival atau kegiatan pameran produk unggulan daerah.

Hening yang juga Kepala Dinas Industri dan Perdagangan (Indag) Jabar menyebutkan PON XIX/2016 bisa menjadi ajang promosi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Untuk partisipasi promosi produk dan sponsorship, PB PON XIX/2016 telah menyiapkan space-space yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha maupun bagi pelaku UMKM unggulan dari setiap provinsi.

"PON XIX/2016 merupakan ajang nasional, jadi menjadi perhatian dan daya tarik bagi masyarakat Indonesia. PON tak hanya perhelatan olahraga tapi juga sebagai ajang untuk promosi yang efektif, karena pada bulan September nanti ajang ini akan menjadi perhatian masyarakat Indonesia," kata Hening.

Berdasarkan data dari PB PON XIX dan Peparnas XIX/2016 Jabar akan diikuti oleh 9.849 atlet, 1.969 official serta 2.355 atlet Peparnas dengan 471 oficial.

Jumlah tersebut belum termasuk dengan jumlah supporter kontingen yang akan hadir di Jawa Barat yang jumlahnya diperkirakan dua kali lipat. Selain itu juga akan melibatkan ribuan SDM pertandingan, wasit, juri, mekanik dan lainnya, termasuk kehadiran para laision official dan relawan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016