Semarang (ANTARA News) - Kepastian pengoperasian jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga pada arus mudik Lebaran 2016, menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Pengatur Jalan Tol.

"Pada detik-detik terakhir (sebelum seluruh pengerjaan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga dihentikan terkait arus mudik Lebaran), kami menunggu hasil inspeksi atau persetujuan dari Kemen PUPR dan BPJT untuk dinyatakan boleh atau tidak untuk dioperasikan," kata Staf Utama Direktorat Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho di Semarang, Jumat.

Ia mengungkapkan bahwa jaminan keselamatan pemakai jalan menjadi hal yang utama bagi PT TMJ selaku pengelola jalan tol.

"Jaminan keselamatan pemakai jalan menjadi nomor satu, baru kemudian kelancaran, keamanan, dan kenyamanan, kalau tidak memenuhi itu (jalan tol) ya tidak akan dibuka," ujarnya.

Kendati menunggu keputusan pengoperasian dari kementerian, Ari memastikan bahwa pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga akan terus dilakukan agar bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

"Kita tetap kejar target dengan bekerja siang dan malam untuk pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran," katanya.

Kalau kementerian akhirnya tidak mengizinkan jalan tol Bawen-Salatiga dioperasikan karena berbagai pertimbangan, kata dia, para pemudik dari arah Semarang akan dilewatkan jalan kerja yang sudah disiapkan.

"Dari Bawen keluar menghindari Tuntang melalui Asinan ke arah utara menyeberangi Sungai Tuntang dan masuk ke jalan proyek atau jalan kerja," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak memaksakan pengoperasian jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 demi keselamatan masyarakat.

"Ngapain kami memaksakan satu jalur terus kemudian keamanannya mengancam, itukan bahaya, lebih baik dituntaskan sampai betul-betul siap, kalau siap langsung dipakai, kalau tidak layak ya jangan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016