Louisville, AS, (ANTARA News)  - Muhammad Ali disanjung sebagai petinju terhormat yang tidak tertandingi, seorang penghibur yang memiliki daya tarik, dan seorang pria yang berkeyakinan menyuarakan orang terindas, pada dua hari perayaan terbesar dan meriah di kampung halamannya di Kentucky, Amerika Serikat, yang berakhir, Jumat (Sabtu WIB).

Menurut Reuters, pada ritual yang emosional di gelanggang olahraga Louisville, Kentucky, mantan Presiden AS Bill Clinton, komedian Billy Cristal, istri Muhammad Ali, Lonnie, dan para pemimpin sejumlah organisasi agama di dunia memberikan penghormatan yang mendalam kepada seorang pria yang disebut Clinton sebagai "prajurit universal bagi kemanusiaan" itu.

"Saat usianya masih muda, dia memutuskan untuk menuliskan sejarah kehidupannya," kata Presiden AS periode 1993-2001 itu.

"Dia memutuskan untuk tidak akan pernah dilumpuhkan," ujar suami Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton itu.

Sejak pagi, diperkirakan 100 ribu orang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ali pada hari yang panas dan cerah itu, memuji-muji namanya, dan melemparkan berbagai jenis bunga di sepanjang jalan 23 mil (37 kilometer) yang dilalui iring-iringan peserta prosesi pemakaman.

Di akhir rute, dia disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya dalam acara pemakaman secara kekeluargaan, sepekan setelah dia dinyatakan meninggal pada usia 74 tahun.

Di antara tokoh lintasagama, deretan selebritas, dan bintang olahraga berbaur bersama dengan ribuan orang biasa untuk mendengarkan Ali yang dikenang sebagai seorang atlet yang bermula dari meraih medali emas pada Olimpiade 1960, tiga kali menjadi juara dunia tinju kelas berat, hingga menjadi negarawan senior yang menderita penyakit Parkinson.

Ali, yang pernah dicemooh karena keputusannya masuk Islam dan kehilangan karir bertinjunya selama tiga tahun karena menolak wajib militer AS selama Perang Vietnam, akhirnya menjadi salah satu warga AS paling terkenal dalam sejarah modern, baik di dalam maupun luar negeri.

"Apa yang dikatakan seorang pria, pria mana pun, bahwa dia berangkat sebagai salah satu tokoh yang paling ditentang di negaranya agar bisa dibilang sebagai orang yang paling dicintai," kata penyiar berita olahraga Bryant Gumbel dalam prosesi yang dipimpin oleh Imam Abdus Syakir, salah satu penasihat spiritual Ali.

"Salah satu kontribusinya yang abadi adalah mengembalikan kebanggaan warga Afrika-Amerika setelah berabad-abad ditolak harga dirinya," kata Rev Kevin Cosby, pastor senior Gereja St Stephen di Louisville.

"Sebelum James Brown berkata, Saya berkulit hitam, saya bangga, Muhammad Ali sudah mengatakan, Saya hitam dan saya tampan," kata Cosby mencocokkan petinju angkuh berjuluk "Godfather of Soul" itu.

Ali dianggap berani mencintai orang kulit hitam pada saat orang kulit hitam memiliki masalah mencintai diri mereka sendiri.

(M038)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016