Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi beras yang ada di gudang Bulog Jember, karena masih banyak yang bermenir dan hal itu bisa jadi karena kurangnya pemakaian pupuk yang sudah ditentukan atau ada kendala lain,"
Jember (ANTARA News) - Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian Suprapti memantau kualitas beras di Gudang Bulog Subdivre XI Jember, Jawa Timur, Sabtu.

"Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi beras yang ada di gudang Bulog Jember, karena masih banyak yang bermenir dan hal itu bisa jadi karena kurangnya pemakaian pupuk yang sudah ditentukan atau ada kendala lain," katanya di Jember.

Suprapti tiba di Makodim 0824 Jember disambut oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0824 Mayor Inf Robertus Ardha, staf Bulog Divre Jember, dan staf Dinas Pertanian Jember, kemudian rombongan melakukan pengecekan ke Gudang Bulog yang berada di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates untuk melihat kualitas beras yang diserap dari kelompok tani.

"Saya berharap petani bersedia menyetorkan gabah atau berasnya ke Bulog, namun tetap dijaga kualitasnya dan jangan sampai dibawah batas minimal, sehingga berasnya bisa lebih baik dibandingkan beras yang saya cek di Gudang Bulog," tuturnya.

Setelah di Gudang Bulog Jember, rombongan Kementan mengunjungi Kelompok Tani Sumber Makmur yang berada di Desa Kejayan, Kecamatan Mayang untuk melihat proses pengolahan lahan yang sedang membajak dengan sisa lahan seluas 1 hektare.

"Sesuai laporan petugas penyuluh lapangan Desa Kejayan menyebutkan luas tanam pada pekan ini mencapai 30 hektare dari tujuh kelompok tani dari total luas lahan pertanian di desa setempat mencapai 231 ha," paparnya.

Dalam kesempatan kunjungan itu, Babinsa Sertu Rusdiyanto juga menyampaikan lahan pertanian di Kecamatan Mayang mengalami gangguan tanaman yaitu organisme, sehingga diharapkan bantuan "hand dryer" minimal masing-masing kelompok tani memiliki dua set.

Kemudian rombongan Kementan menuju lokasi panen di areal pertanian Kelompok Tani Tegal Makmur Desa/Kecamatan Mayang dan berdialog dengan para petani untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan para petani.

"Kabupaten Jember pencapaian target luas tanam sudah mampu dikerjakan secara maksimal, namun percepatan-percepatan seperti itu hendaknya lebih dimaksimalkan, sehingga semakin sedikit waktu terbuang," tuturnya.

Ia berharap petani mau bercocok tanam secara serentak, sehingga memudahkan percepatan dengan menggunakan tehnologi pertanian yang sarananya sudah disediakan Kementan melalui Kodim 0824 Jember.

"Kalau bisa petani menunda harga jual gabahnya, sehingga harganya bisa lebih tinggi dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kalau dijual saat gabah kering panen hanya sebesar Rp3.700 per kilogram, sedangkan kalau dijual saat gabah kering giling bisa mencapai Rp4.650 per kilogram," ujarnya.

Sementara Kepala Staf Kodim 0824 Jember Mayor Inf Robertus Ardha mengatakan anggota TNI akan mengoptimalkan lagi upaya-upaya yang telah diakukan untuk mewujudkan program swasembada pangan tersebut.

"Memang tidak mudah mengarahkan masyarakat dan memberikan sosialisasi agar tanam serentak, namun melalui Babinsa nanti akan disampaikan kepada petani karena hal itu akan memudahkan penggunaan tehnologi dan akan memudahkan perawatan tanamannya," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016