Jakarta (ANTARA News) - Menjaga cairan tubuh di tingkat normal penting untuk menjaga tubuh tetap bugar selama berpuasa selama Ramadhan, kata ahli diet Hamad Medical Corporation, Ashwak Mohamed.

"Air adalah salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia, yang mewakili 60-70 persen berat tubuh manusia," kata Mohamed.

"Air penting untuk menjaga peran sistem dan organ tubuh. Air menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan penting dalam menyerap nutrisi. Air juga menciptakan lingkungan yang tepat untuk berbagai reaksi kimia tubuh."

Institut Kedokteran yang berbasis di Amerika Serikat merekomendasikan perempuan dan lelaki minum air masing-masing 3,7 liter dan 2,7 liter per hari.

"Selama Ramadhan, penting untuk minum banyak cairan, terutama air mineral karena puasa berlangsung lama dalam suhu tinggi," katanya.

"Air, jus dan sup, juga sayuran dan buah, adalah sumber cairan yang baik untuk tubuh."

Dia menambahkan orang yang berpuasa harus minum lebih banyak air mineral ketimbang minuman lain karena air mineral tidak mengandung kalori dan bisa mengganti cairan tubuh yang hilang saat puasa.

"Minuman lain yang kaya kalori, dapat membuat berat badan bertambah, dan minuman stimulan seperti kopi dan teh dapat meningkatkan kehilangan cairan tubuh karena sifatnya diuretik."

"Sebagian sayuran seperti selada air dan buah seperti semangka, yang kaya air, direkomendasikan sebagai sumber cairan."

Makanan asin dan pedas dapat membuat orang yang berpuasa lebih haus dari biasanya karena membuat tubuh membutuhkan lebih banyak air. Karena itu, makanan asin dan pedas tidak direkomendasikan saat sahur karena bisa membuat orang sangat haus saat berpuasa.

"Lebih baik untuk minum air hangat ketimbang air dingin saat buka puasa untuk membantu pencernaan," imbuh Mohamed.

"Agar bisa minum lebih banyak, tambahkan potongan lemon atau mint untuk menambah rasa manis dan membuat air lebih enak. Air penting bagi kehidupan dan tanpanya tubuh tidak bisa menjalankan sebagian fungsi vital secara efisien," katanya seperti dilansir Gulf Times.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016