Maskapai penerbangan menegaskan bahwa kami bekerja dengan tata kelola yang baik untuk melayani semua penumpang tanpa pandang bulu.”
Bangkok (ANTARA News) - Maskapai penerbangan bertarif murah Thailand Nok Air pada Senin (13/06) meminta maaf setelah salah satu pilotnya berkelakar tentang menabrakkan pesawat yang membawa perdana menteri terguling Yingluck Shinawatra.

Lelucon tersebut menunjukkan betapa kebencian terhadap klan politik Shinawatra masih mendarah-daging dua tahun setelah pemerintahan Yingluck digulingkan lewat kudeta militer.

Komentar pilot tersebut disampaikan di grup chat situs jejaring sosial yang digunakan pilot Nok Air yang kemudian bocor.

Di dalam grup itu, pilot mengunggah foto Yingluck yang akan menaiki penerbangan Nok Air pada akhir pekan. Seorang anggota chat merespons dengan “kita punya mangsa di pesawat.” Satu orang lainnya kemudian menulis “CFIT.”

CFIT adalah singkatan dari “controlled flight into terrain”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan kejadian ketika pilot tidak sengaja menjatuhkan pesawat yang tidak mengalami masalah teknis.

Panthongtae Shinawatra  -- putra dari kakak Yingluck Thaksin Shinawatra, yang digulingkan sebagai perdana menteri dalam kudeta 2006 -- mengunggah chat tersebut di laman Facebook-nya.

“Bahkan jika pesan mengenai penumpang ini hanya bercanda, itu dianggap ilegal dan tidak bisa diterima,” tulisnya.

CEO Nok Air Patee Sarasin menulis surat permintaan maaf terbuka kepada Yingluck, mengatakan komentar pilot itu tidak mencerminkan perusahaan.

“Maskapai penerbangan menegaskan bahwa kami bekerja dengan tata kelola yang baik untuk melayani semua penumpang tanpa pandang bulu,” ujarnya, tanpa menjelaskan hukuman yang akan dihadapi pilot itu.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016