Kalau saya pribadi mulai melihat bahwa pengembangan pasar setempat itu tidak bisa lepas dari industri kecil setempat. Jadi, harus ambil wawasan yang sedikit lebih luas, apa pertanian lokal, peternakan lokal, industri ringan setempat, pasarnya juga ha
Jayapura (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa pengembangan pasar rakyat, khususnya yang berada di daerah pedalaman, harus berorientasi ke industri kecil lokal guna memaksimalkan setiap potensi yang ada pada masing-masing daerah di Indonesia.

"Kalau saya pribadi mulai melihat bahwa pengembangan pasar setempat itu tidak bisa lepas dari industri kecil setempat. Jadi, harus ambil wawasan yang sedikit lebih luas, apa pertanian lokal, peternakan lokal, industri ringan setempat, pasarnya juga harus berorientasi ke sana," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Jayapura, Papua, Minggu.

Thomas mengatakan hal tersebut dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Papua dan menunjungi Pasar Moanemani Kabupaten Dogiyai, Pasar Skouw Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, dan juga Pasar Youtefa, Kota Jayapura.

Menurut Thomas, para pelaku usaha di pasar rakyat, khususnya penduduk asli harus mengerti apa saja produk-produk yang bisa diperdagangkan yang terpadu dengan kenyataan ekonomi lokal. Salah satu permasalahan yang harus diselesaikan adalah bahwa pasar di daerah tertentu juga harus cocok dengan suku asli wilayah tersebut.

"Memang harus dirancang dari awal supaya cocok untuk suku asli juga, ada sebagian pasar yang sebagian pedagangnya ada di lantai karena memang pedagang suku asli nyamannya dagang di lantai, jadi jangan dipaksa," katanya.

Selain itu, menurut Thomas, juga diperlukan kebijaksanaan dari pemerintah daerah setempat untuk mengimbangi alokasi lapak untuk suku asli dan para pendatang yang sudah mulai masuk ke pedagang skala menengah.

Sebagai salah satu contoh adalah pasar yang berada di pedalaman, seperti di Pasar Moanemani Kabupaten Dogiyai dan juga Tolikara harus diutamakan karena merupakan sarana paling mendasar untuk masyarakat, khususnya di Provinsi Papua.

"Untuk pedalaman, seperti di Dogiyai dan Tolikara, saya prihatin karena itu merupakan sarana mendasar bagi masyarakat. Sementara itu, untuk Nabire dan Pasar Skouw, sudah lebih ke wilayah perkotaan dan lebih membutuhkan renovasi atau tata kelola yang lebih optimal," katanya.

Khusus untuk Pasar Skouw Distrik Muara Tami, Kota Jayapura yang letaknya dekat dengan perbatasan Papua Nugini, Thomas mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kunjungan ke negara tersebut. Hal ini dikarenakan mayoritas pembeli di pasar tersebut adalah warga negara PNG.

"Saya akan berkunjung ke PNG dan Fiji, antara lain, saya akan angkat masalah Pasar Skouw perbatasan. Kita mungkin bisa bicara di tingkat menteri perdagangan, nanti kita lihat bagaimana kita bisa mengoptimalkan kedua belah pihak," kata Thomas.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat untuk Provinsi Papua dan Papua Barat pada tahun 2016 sebesar Rp77,5 miliar yang berasal dari dana tugas pembantuan untuk delapan pasar rakyat.

Ia mengatakan bahwa anggaran yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tercatat mencapai Rp147,5 miliar untuk 36 pasar rakyat.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016