Penyaluran KUR tercatat Rp46,1 triliun, terdiri atas KUR mikro Rp29,9 triliun, KUR ritel Rp16,1 triliun dan KUR penempatan TKI Rp35,5 miliar,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 6 Juni 2016 telah mencapai Rp46 triliun dari target awal sebesar Rp120 triliun.

"Penyaluran KUR tercatat Rp46,1 triliun, terdiri atas KUR mikro Rp29,9 triliun, KUR ritel Rp16,1 triliun dan KUR penempatan TKI Rp35,5 miliar," kata Darmin saat mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin.

Darmin menjelaskan penyaluran KUR tersebut telah dilakukan oleh bank-bank BUMN seperti BRI, BNI dan Bank Mandiri secara merata di kawasan Jawa dan Sumatera.

"Daerah yang paling besar menyerap KUR, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali dan Sumatera Barat," jelasnya.

Darmin optimistis penyaluran KUR tersebut minimal bisa mencapai Rp100 triliun pada akhir 2016, dengan kemungkinan ada penambahan pagu pada KUR mikro karena lebih bermanfaat untuk mendorong kesejahteraan petani.

"Saya kira kita bisa Rp100 triliun. Sebetulnya kalau perbankan bisa lebih cepat dari itu, cuma mereka ingin yang dinaikkan plafonya adalah KUR ritel. Tapi kita belum berikan, karena kita ingin mikro yang lebih dikembangkan," ujarnya.

Darmin mengakui penyaluran KUR tersebut bisa terhadang oleh kinerja penyaluran kredit secara keseluruhan yang sedang melambat, karena konsumsi masyarakat saat ini lagi mengalami kelesuan.

"Kredit itu agak melambat, tapi (penyaluran) ini merupakan bagian untuk mendorong kredit agar terdongkrak kembali, meskipun belum cukup berarti dibandingkan dengan total penyaluran kredit secara keseluruhan," katanya.

Namun, menurut Darmin, kinerja penyaluran KUR sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya, dan proyeksi itu bisa dipertahankan hingga akhir tahun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016