Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo telah menerima pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PP IA-ITB) di Istana Merdeka yang membahas sumbangsih lulusan perguruan tinggi tersebut dalam pembangunan di Indonesia.

"Dari sisi program kami tekankan tiga hal yang pertama adalah reindustrialisasi Indonesia untuk genjot pertumbuhan dan membuka lapangan kerja," kata Ketua Umum PP IA -ITB Ridwan Djamaluddin ditemui di Kantor Presidenan, Jakarta pada Selasa.

Ridwan bersama sejumlah pengurus ikatan alumni ITB menemui Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Merdeka.

Program kedua, ujar Ridwan, yang disampaikan kepada Presiden yaitu "Alumni Untuk Negeri" yang bertujuan untuk menebar alumni ITB tidak hanya mencari pekerjaan atau berusaha di Jakarta atau Jawa dan sekitarnya namun daerah-daerah di Indonesia dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan.

Hal yang ketiga disampaikan oleh pengurus PP IA-ITB adalah mengenai ekonomi kerakyatan dari segi tantangannya.

"Poin penting dari presiden yang pertama sepakat bahwa kita harus memajukan Indonesia dengan industri, namun kita harus tentukan DNA-nya industri di Indonesia mau apa," kata Ridwan.

Dia menambahkan pemerintah bersama pihak swasta perlu menentukan arah industri yang tepat untuk memajukan perekonomian di Indonesia.

Presiden mengatakan pemerintah menyadari diperlukannya penguatan industri dasar seperti pada bidang energi, pangan, bahan baku serta air.

Ikatan alumni ITB juga sudah menginisiasi pertemuan dengan 19 perguruan tinggi negeri lainnya untuk mengusung semangat sebagai bangsa pemenang yang tidak ribut dengan bangsa sendiri.

"Kami akan rumuskan secara detil dan kemudian akan diminta sampaikan topik per topik infrastruktur, pangan, ekonomi kerakyatan, air dan sumber daya manusia," jelas Ridwan.

Ikatan alumni ITB juga mendukung deregulasi ekonomi yang memudahkan penerapan teknologi dan rekayasa di industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016