Jakarta (ANTARA News) - Kekerasan antarsuporter kembali terjadi di Lille setelah hooligan Rusia yang biasa disebut "ultras", menyerang pendukung Inggris begitu mereka meninggalkan sebuah pub sebelum kabur ketika polisi Prancis menggunakan penyemprot merica untuk melerai tawuran itu.

Polisi antihuruhara Prancis menggunakan penyemprot merica ketika dua kelompok manusia berhadap-hadapan di kota Prancis sebelah utara itu, hanya beberapa jam setelah dipisahkan di sebuah bar.

Baku hantam terjadi pada dini hari itu setelah para pendukung timnas Inggris meninggalkan sebuah bar.

Pendukung kriminal Rusia mengabaikan ancaman UEFA untuk menendang Rusia dari Euro 2016 dengan tetap menyerang para pendukung Inggris dan Wales di dekat stasiun kereta di kota itu.

Pada bentrok sebelumnya, kursi-kursi dilemparkan dan seorang pendukung terlihat jatuh telentang di sebuah halaman bar di Lille pada hari yang sama Rusia didenda UEFA dan diancam dikeluarkan dari turnamen itu.

Kewaspadaan ditingkatkan menyangkut keamanan para pendukung ketika Inggris bersiap melawan Wales di Lens Kamis waktu setempat, dan Rusia menghadapi Slowakia di Lille, Rabu ini. Dua kota ini hanya berjarak 23 mil satu sama lain, demikian Daily Mail.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016