Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi belum bisa memastikan target medali yang bisa diraih atlet nasional di ajang Asian Games 2018.

"Angka pasti belum bisa dipastikan, nanti banyak versi, kami masih menunggu hasil dari Olimpiade dan SEA Games dulu, karena bisa saja atletnya berbeda jika ada masalah," kata Imam Nahrawi usai menggelar rapat dengan Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Rabu.

Imam mengatakan beberapa angka target yang sudah muncul harus disesuaikan agar menjadi satu suara atau tidak menjadi simpang siur banyak versi.

"Kami juga belum mendapat informasi resmi dari Satlak Prima, nanti akan kami konfirmasi dan pastikan dulu, dan kami diskusikan target yang realistis," kata Menpora.

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki menilai target perolehan 31 medali emas dalam perhelatan Asian Games 2018 mendatang merupakan hal yang berat, dan berharap para atlet bangkit memperbaiki prestasinya.

"Untuk target dari Satlak Prima kira-kira proyeksi 31 medali emas, terus terang tugasnya luar biasa berat. Apalagi, kondisi prestasi atlet kita sedang merosot," kata Yayuk.

Target tersebut muncul setelah Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto mengatakan, dengan target perolehan 31 medali emas, peringkat Indonesia bisa menduduki 10 besar.

Ia mengemukakan, sebanyak 31 medali itu setidak-tidaknya dapat diperoleh melalui 13 cabang olahraga potensial, antara lain bulutangkis, atletik, wushu, panahan, balap sepeda, pencak silat, panjat tebing, perahu tradisional, karate, jet ski dan angkat besi.

Satlak Prima dalam pemenuhan target tersebut, dikatakannya, akan melakukan sejumlah hal, antara lain indentifikasi defisit kinerja setiap atlet, membuat profil kinerja setiap atlet dan pemenuhan semua infrastuktur, serta kelengkapan kepelatihan.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya juga meminta pemerintah meningkatkan target prestasi, khususnya dalam pencapaian medali emas pada SEA Games 2017 Malaysia.

Komisi X menilai Kemenpora belum menentukan target pasti medali yang ingin dicapai dalam pergelaran olahraga regional itu.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016