Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya secara terang-terangan akan memberikan Rp100 juta untuk siapa pun yang berhasil menemukan calo penerimaan mahasiswa baru guna membersihkan isu yang beredar pada masyarakat tentang jual-beli kursi dalam penerimaan mahasiswa setempat.

"Informasi yang beredar bahwa masyarakat memanfaatkan jasa calo untuk bisa masuk ke PTN di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri," kata Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA di Surabaya, Rabu.

Dengan adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat, ia mengatakan Unair akan memberikan Rp100 juta untuk memberantas jasa calo yang bisa merusak generasi bangsa.

"Kami menginginkan generasi bangsa ini bisa jujur dan benar-benar sesuai dengan persyaratan mahasiswa baru kami, sehingga jika ada yang mengetahui adanya praktek calo ini bisa segera menghubungi Badan Pengawas Internal (BPI) atau PIH (Pusat Informasi dan Humas) Unair," jelasnya.

Menurut dia, calo-calo kursi PTN ini kemungkinan juga bagian dari orang dalam atau akademik sendiri, seperti pegawai PTN, staf, dan dosen, sehingga pihaknya akan menerapkan sistem untuk menghindari praktek calo.

"Jika pegawai, staf, maupun dosen kami terbukti melakukan praktek percaloan, maka akan diberikan sanksi, bahkan apabila kasusnya dalam kategori berat, maka ia akan diberhentikan," katanya.

Dalam proses percaloan itu, lanjutnya, penawaran itu dari mulut ke mulut, baik dari alumnus ataupun orang yang kenal dengan keluarga dan calon mahasiswa, kemudian mereka akan berkomunikasi baik melalui ponsel dan tatap muka.

"Potensi isu calo paling banyak memang pada prodi fakultas kedokteran. Setiap tahun selalu ada isu itu, sehingga kami menyelenggarakan sayembara barangsiapa yang mampu menginformasikan atau menemukan calo maka akan kami beri imbalan berupa uang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo menambahkan harga yang dipatok calo tergantung prodi, semakin bagus prodi yang dipilih maka semakin mahal.

"Tapi, praktek calo memang tidak ada pada prodi yang dianggap tidak favorit, melainkan justru seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Hewan, dan semacam itu," katanya.

Pewarta: Indra/Laily
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016