Orlando, Florida/Washington (ANTARA News) - Ayahanda pelaku penembakan yang membunuh 49 orang di sebuah kelab malam gay di Orlando, Seddique Mateen, menolak mengomentari secara khusus penyelidikan FBI terhadap putranya yang bernama Omar Mateen itu, namun Mateen diketahui mengalami radikalisasi tanpa dipengaruhi langsung oleh seseorang atau sebuah kelompok radikal.

"FBI, mereka selalu bekerja secara profesional dan dengan kemampuan yang saya bisa, saya akan mendukung mereka," kata Seddique Mateen seperti dikutip Reuters.

Omar Mateen, warga AS kelahiran New York dari keturunan Afghanistan, ditembak mati oleh polisi setelah menembaki secara membabi buta kelab malam Orlando itu selama tiga jam.

Penyidik FBI menyatakan Mateen yang berusia 29 tahun dan bekerja sebagai satpam, kemungkinan teradikalisasi sendiri dan tidak ada bukti dia menerima bantuan atau perintah dari kelompok-kelompok seperti ISIS.

Berbagai rekaman yang dirilis oleh pihak berwenang Florida menunjukkan Mateen lolos evaluasi psikologi pada September 2007 untuk mendapatkan lisensi khusus petugas pemadam kebakaran di negara bagian itu, dalam kaitannya dengan posisinya sebagai satpam.

Pada aplikasi lisensi itu, seorang psikolog mensertifikasi bahwa Mateen "secara mental dan emosional stabil."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016