Padang (ANTARA News) - Sejumlah warga di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, yang rumahnya terkena banjir pada Kamis (16/6), melangsungkan sahur di tempat evakuasi.

"Malam tadi saya dievakuasi dari rumah, kemudian mengungsi sementara di rumah Ketua Rukun Warga (RW) saya yang tidak dimasuki air. Kemudian melangsungkan sahur di sini," kata Ganih (60), yang mengungsi di rumah Ketua RW 10, Kelurahan Dadok, Kota Padang, Jumat.

Ganih bersama dua anggota keluarganya dievakuasi pada Kamis, sekitar pukul 22.00 WIB, saat air mencapai ketinggian pinggang orang dewasa.

Meskipun demikian, juga terdapat warga yang memilih untuk pulang dari tempat mengungsi untuk melangsungkan sahur. Salah satunya Nazarudin (63), yang juga mengungsi di rumah Ketua RW 10.

Setelah dievakuasi dari rumahnya yang terendam hingga pinggang sejak pukul 22.30 WIB, ia meninggalkan tempat pengungsian pada Jumat, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Saya sahur di rumah saja, karena kebetulan malam tadi telah memasak nasi serta sambalnya," kata Nazarudin.

Diterangkannya, sebelum dievakuasi ia telah memindahkan makanan untuk sahur tersebut ke tempat tinggi agar aman.

Sementara Ketua RW 10 M Tashar, mengatakan rumahnya sengaja ia fungsikan sebagai tempat posko evakuasi bagi warga karena berada di dataran tinggi.

"Rumah saya datarannya tinggi sehingga tidak dimasuki air. Jadi bisa membantu warga yang rumahnya terendam air, setidaknya mereka bisa beristirahat," jelasnya.

Sebelumnya di rumah M Tashar, terdapat 6 warga yang mengungsi setelah dievakuasi dari rumah masing-masing karena banjir Kamis malam.

"Ketika bencana terjadi sudah kewajiban kita untuk saling membantu sesuai kemampuan. Yang penting semaunya selamat, itu yang terpenting," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada RW 10 yang dipimpinnya terdapat tiga RT yaitu 01,02, dan 03, dengan warga sekitar 350 Kepala Keluarga (KK). Diutarakannya sebagian besar yang terdampak banjir adalah warga di RT 03.

"Sejumlah warga yang terkena banjir itu ada juga mengungsi ke rumah kerabat lainnya yang aman. Ada juga yang memilih tetap bertahan di rumah," terangnya.

Pada bagian lain, hujan kembali mengguyuri Kota Padang kembali pada Jumat pagi pukul 07.30 WIB, setelah sebelumnya sempat berhenti sekitar pukul 03.30 WIB.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016