Suara Golkar adalah suara rakyat. Maka semua program partai Golkar ke depan harus diarahkan untuk kepentingan rakyat."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov), menargetkan Golkar akan mendapatkan 120 kursi di DPR pada Pemilu 2019, oleh karena itu dirinya meminta kepada seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) agar memanfaatkan waktu tiga tahun ke depan melakukan konsolidasi organisasi serta menyiapkan tiga agenda besar politik nasional.

"Menghadapi agenda yang begitu padat, sementara waktu yang tersedia tidak begitu lama maka dalam 100 hari kerja saya, melakukan konsolidasi organisasi dan juga rekonsiliasi dari pusat sampai ke tingkat I dan tingkat II," kata Setya Novanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, konsolidasi organisasi sangat penting mengingat agenda politik sudah di depan mata, yakni Pilkada 2017 dan 2018 serta pileg maupun Pilpres 2019.

Dijelaskan, DPP Partai Golkar sendiri menargetkan perolehan pada pemilu legislatif 2019 sedikitnya 20 persen suara atau setara dengan 120 kursi di DPR.

"Sekarang kursi Golkar di DPR baru 91 kursi, berarti masih kurang 19 kursi DPR lagi. Kita akan bekerja lebih keras lagi agar perolehan kursi bertambah," ujarnya.

Setnov optimistis target 20 persen ini akan tercapai. Namun syaratnya, Partai Golkar harus solid dan kuat, terutama dalam rangka mewujudkan konsolidasi organisasi dan melakukan percepatan akselerasi program.

"Suara Golkar adalah suara rakyat. Maka semua program partai Golkar ke depan harus diarahkan untuk kepentingan rakyat," kata Setnov.

Lebih lanjut ditegaskan, momentum konsolidasi ini digunakan untuk mengembalikan seluruh potensi yang dimiliki partai Golkar. "Mari kita sapa kembali kader-kader yang dulu membesarkan Golkar, mari kita ajak kembali sesepuh Golkar agar bersama-sama membangun partai ini menjadi lebih kuat lagi," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Setnov juga mengapresiasi acara pengukuhan pengurus DPD Partai Golkar Jateng yang mengambil tempat di Desa Nelayan Tambak Lorok. Mengingat sejauh ini, perhatian pemerintah terhadap desa nelayan ini nyaris belum ada.

Untuk memperbaiki infrastruktur di desa nelayan ini, Partai Golkar sendiri menyumbang sebesar Rp200 juta. Sebanyak Rp 50 juta berasal dari kantong pribadi Setya, sedangkan sisanya berasal dari sumbangan anggota DPR Fraksi Partai Golkar.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016