Bogor (ANTARA News) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Bogor mencatat terjadi peningkatan jumlah pengguna elpiji bersubsidi sebesar 30 persen selama Ramadhan 1437 Hijriah/2016.

"Ada peningkatan, awalnya kita prediksi hanya 25 persen, tetapi sekarang terjadi penambahan pasokan menjadi 30 persen," kata Ketua Hiswana Migas wilayah Bogor Bahriun, saat dihubungi Antara, Sabtu.

Bahriun menyebutkan, normalnya kebutuhan gas 3 kg untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sebesar 4,7 juta tabung. Dengan rincian sekitar 3,6 juta untuk wilayah Kabupaten Bogor dan sisanya untuk wilayah Kota Bogor.

"Sebelumnya kami mengusulkan penambahan pasokan 25 persen atau sekitar 300 ribu tabung. Tetapi masih kurang karena kebutuhan gas meningkat," katanya.

Menurut Bahriun, tambahan pasokan elpiji 3 kg telah disuplai sebesar 30 persen ke sejumlah agen gas di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

"Kita akan lakukan penambahan lagi sampai 40 persen untuk kebutuhan lebaran," katanya.

Sejuah ini, lanjutnya, pasokan dan distribusi gas elpiji bersubsidi untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bogor masih aman dan lancar.

"Kami belum menerima adanya laporan kelangkaan gas, pasokan masih lancar. Kalaupun ada kendala, mungkin terjadi keterlambatan distribusi dari agen ke pangkalan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya telah membentuk tim pemantau untuk mengantisipasi kelangkaan gas di masyarakat. Anggota tim berasal dari Hiswana Migas dan para agen.

"Apabila terjadi kelangkaan gas, masyarakat dapat langsung menghubungi Hiswana Migas atau agen terdekan, kita akan tindak lanjuti secepatnya, jangan sampai terjadi kelangkaan gas," katanya.

Bahriun juga menghimbau masyarakat untuk membeli gas di tingkat pangkalan agar harga yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni sekitar Rp17 ribu per tabung.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016