Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku menerima informasi bahwa saat ini Tim Densus 88/Antiteror Mabes Polri tengah memantau puluhan orang yang diduga terlibat terorisme di sejumlah daerah di provinsi setempat.

"Informasi yang saya terima seperti itu bahwa Densus 88 sedang memantau orang-orang yang diduga terlibat terorisme," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.

Tidak hanya memantau dari jauh, kata dia, namun tim yang khusus menangani kasus terorisme itu cukup ketat mengawasinya, bahkan menjadi perhatian khusus.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, sejumlah orang yang diduga terlibat gerakan radikalisme saat ini tidak hanya berasal dari jaringan lama, namun beberapa di antaranya orang baru.

"Seperti saat penangkapan terduga teroris di Surabaya beberapa waktu lalu. Dia adalah narapidana narkoba, tapi keluar malah terlibat gerakan radikalisme," ucap mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.

Salah satu upaya yang harus dilakukan, lanjut dia, menghindarkan narapidana terorisme dengan tahanan lain, termasuk usulan membuat rumah tahanan khusus kasus terorisme.

"Gubernur Jatim Soekarwo sudah mengusulkannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Semoga ada jalan keluar karena jangan sampai gerakan radikalisme ini menjadi semakin besar dan merekrut anggota baru di tahanan," kata salah seorang ketua PBNU tersebut.

Selain itu, Gus Ipul juga mengajak semua pihak bekerja sama dan pro aktif mencegah munculnya gerakan radikalisme yang dimulai dari lingkungan tempat tinggalnya, terutama menggalakkan gerakan peduli tetangga.

Sebelumnya, pada Rabu (8/6), Tim Densus 88/Antiteror Mabes Polri telah mengamankan tiga terduga teroris di tiga lokasi berbeda di Surabaya, yaitu di Lebak Timur (tempat kos), Kalianak (warung) dan Lebak Agung (tempat kos).

Dari tiga lokasi tersebut, petugas menyita rangkaian bom siap diledakkan, senjata api laras panjang, senjata api rakitan lengkap dengan peluru, sangkur, pemicu bom, serta bahan kimia dan pembuat bom lainnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016