Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia dibuka menguat pada Senin, karena para investor mengambil posisi berisiko menjelang referendum Brexit, Inggris, setelah jajak pendapat menunjukkan bahwa "pro tetap" di Uni Eropa memimpin.

Pada awal perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 67,30 poin atau 1,30 persen menjadi diperdagangkan di 5.230,00 poin, sementara indeks All Ordinaries naik 58,00 poin atau 1,11 persen menjadi 5.306,30 poin.

Selera terhadap risiko meningkat pada Senin pagi dengan ruang mata uang dan komoditas berjangka semua meningkat setelah sebuah survei baru menunjukkan "pro tetap" telah memimpin, menunjukkan peluang kurang dari 30 persen Inggris meninggalkan Uni Eropa, kepala analis pasar IG Chris Weston mengatakan dalam sebuah catatan.

Australia cenderung relatif tidak terpengaruh dalam jangka panjang dalam hal ekonomi investasi langsung, dengan hanya dua persen dari ekspor menuju ke Inggris, dan tiga persen ke Eropa. Bahkan, Inggris benar-benar bisa meningkatkan hubungan perdagangan dengan Australia sekalipun meninggalkan Uni Eropa, kata Weston.

"Namun mekanisme pengimbanan akan menjadikan kondisi pengetatan keuangan yang kuat, dengan sentimen cenderung berfokus pada pasar pendanaan yang akan tertekan," kata Weston.

"Pasar negara berkembang dengan kewajiban dolar AS yang besar akan menghadapi masalah besar."

Di awal perdagangan, ANZ menguat 2,20 persen, Commonwealth Bank of Australia terangkat 2,22 persen, National Australia Bank meningkat 1,96 persen dan Westpac dibuka 2,23 persen lebih tinggi.

BHP Billiton melambung 3,18 persen, saingannya Rio Tinto naik 2,44 persen, namun penambang emas Newcrest turun 1,45 persen.

Oil Search naik 1,66 persen, Santos naik 5,13 persen dan Woodside Petroleum dibuka 3,70 persen lebih tinggi.

Wesfarmers dan Woolworths masing-masing bertambah 1,88 dan 1,38 persen.

Qantas naik tipis 0,17 persen, sementara Telstra bertambah 1,13 persen.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016