Teheran (ANTARA News) - Iran dan raksasa kedirgantaraan Amerika Serikat, Boeing, menandatangani kesepakatan pembelian 100 pesawat untuk memperbarui armada usang negara itu menurut pengumuman otoritas penerbangan sipil Teheran pada Minggu (19/6).

"Kami memiliki 250 pesawat, 230 perlu diganti," kata Ali Abedzadeh, kepala badan penerbangan sipil, dan menambahkan bahwa kesepakatan itu masih membutuhkan persetujuan pemerintah Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Iran, Abedzadeh mengatakan tidak akan ada tanggal pasti kontrak tanpa izin Kementerian Keuangan Amerika Serikat.

Iran sudah memesan sekitar 200 pesawat dari tiga manufaktur Barat sejak pertengahan Januari, ketika sanksi-sanksi ekonomi dicabut menyusul tercapainya kesepakatan terkait program nuklir Teheran.

Boeing pada Rabu mengonfirmasi tengah berunding dengan maskapai Iran yang tertarik membeli pesawat penumpangnya.

"Kami telah terlibat dalam diskusi dengan maskapai Iran dengan persetujuan (pemerintah Amerika Serikat) mengenai kemungkinan pembelian pesawat penumpang komersial Boeing," kata perusahaan lewat surel kepada kantor berita AFP.

Banyak pesawat-pesawat penerbangan sipil Iran yang sudah tua dan perlu diganti.

Pada Februari, perusahaan Amerika itu mendapat persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjajaki peluang penjualan ke Iran setelah sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap negara itu sebagian dicabut pada Januari.

Boeing telah meminta otorisasi akhir dari Kementerian Keuangan Amerika Serikat untuk penjualan pesawat, kata Abedzadeh.

Dia mengatakan nilai kontrak yang dilaporkan 17 miliar dolar AS belum final dan lebih banyak detail informasi akan disampaikan setelah perundingan lebih lanjut.

Iran pada Januari membuat nota kesepahaman dengan pabrik pesawat Eropa, Airbus, untuk membeli 118 pesawat. Kesepakatan itu masih menunggu izin dari Kementerian Keuangan Amerika Serikat.

Airbus membutuhkan persetujuan Kantor Pengawas Aset Luar Negeri Amerika Serikat (US Office of Foreign Assets Control/OFAC) karena lebih dari 10 persen komponen pesawat Airbus berasal dari Amerika. (kn)



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016