Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta mengimbau warga untuk mewaspadai potensi hujan lebat dan angin kencang selama beberapa hari ke depan.

"Potensi terjadinya cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya potensi hujan lebat dan angin kencang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarta di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, akibat yang bisa ditimbulkan akibat curah hujan yang sangat lebat adalah meningkatnya debit air di tiga sungai besar di Kota Yogyakarta dan sejumlah sungai kecil lainnya sehingga menimbulkan luapan ke permukiman penduduk di sepanjang bantaran sungai.

"Warga yang tinggal di bangaran sungai agar tetap mewaspadai pergerakan aliran sungai. Kami pun sudah memasang early warning system (EWS) untuk memberikan peringatan awal ke warga apabila ada peningkatan debit air yang mengkhawatirkan," katanya.

Di Kota Yogyakarta terdapat sembilan unit perangkat EWS yang terpasang di Sungai Code dan Sungai Gajah Wong. EWS di Sungai Code berada di enam lokasi yaitu Keparakan, Surokarsan, Juminahan, Jogoyudan, Gondolayu dan Jembatan Kewek, sedangkan di Sungai Gajah Wong berada di Warungboto, Gambiran dan Ponggalan.

Agus mengatakan, keberadaan perangkat EWS di bantaran sungai cukup membantu warga agar bisa melakukan langkah antisipasi dan evakuasi lebih dini terhadap potensi banjir atau luapan air sungai.

"Peralatan yang kini terpasang di Sungai Code dan Gajah Wong baru ditujukan untuk memberikan peringatan bahaya banjir. Kami sudah mengusulkan tambahan EWS yang juga mampu memberikan peringatan pergerakan tanah atau tanah longsor," katanya.

Pemasangan EWS yang mampu mendeteksi pergerakan tanah sangat dibutuhkan di bantaran Sungai Winongo karena kondisi wilayah yang memiliki tebing cukup terjal sehingga lebih rawan longsor dibanding dua sungai lainnya.

Sedangkan saat terjadi angin kencang, Agus mengingatkan warga untuk menghindari berteduh di bawah pohon, baliho atau benda-benda lain yang mudah roboh.

Sejak akhir pekan lalu, wilayah Kota Yogyakarta dan kabupaten lain di DIY mengalami kondisi cuaca ekstrem yang ditandai dengan meningkatnya intensitas hujan.

Namun, hingga kini BPBD Kota Yogyakarta tidak mencatat adanya bencana yang timbul akibat cuaca ekstrem tersebut.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016