Setiap menjelang Lebaran, Natal dan Imlek harga daging naik hingga hampir 100 persen, ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak memberatkan masyarakat,"
Muntok (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan mekanisme untuk menekan harga daging sapi yang selalu melambung tinggi setiap menjelang hari raya keagamaan.

"Setiap menjelang Lebaran, Natal dan Imlek harga daging naik hingga hampir 100 persen, ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak memberatkan masyarakat," kata Wakil Bupati Bangka Barat Markus di Muntok, Senin.

Ia mengatakan, sampai saat ini pemkab setempat tidak berdaya menghadapi fenomena naiknya harga daging sapi tersebut karena memang tidak memiliki anggaran yang bisa digunakan untuk menggelar operasi pasar.

Hal ini dikatakan Markus menanggapi semakin tingginya harga daging sapi di pasar yang sudah mencapai Rp140.000 per kilogram dan diperkirakan bisa menembus Rp200.000 pada seminggu sebelum Idul Fitri.

Menurut dia, hal tersebut akan segera ditindaklanjuti pemerintah setempat agar pada tahun-tahun berikutnya bisa berperan dalam menekan harga daging sapi.

Dia mengatakan akan segera membahas hal tersebut bersama tim TAPD dan dinas terkait dalam waktu dekat.

"Kalau tahun ini kami belum bisa melaksanakan operasi pasar untuk menekan harga daging sapi, namun tahun depan kami optimistis bisa melaksanakan kegiatan itu," kata dia.

Dia mengakui selama ini pemerintah daerah setiap tahunnya tidak menyiapkan anggaran kebutuhan tersebut sehingga tidak bisa melakukan operasi pasar.

"Kami yakin pada tahun berikutnya akan bisa dilakukan karena pemerintah daerah lain bisa melakukan hal tersebut," kata dia.

Selain mengendalikan harga daging di pasar, kata dia, pemkab juga akan menyiapkan agar warga miskin bisa mendapatkan daging sapi menjelang Idul Fitri.

"Kami sedang siapkan pola bantuan tersebut, kami yakin tahun depan bisa direalisasikan," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016