Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendukung pendistribusian barang yang permintaannya melonjak jelang Hari Raya Idul Fitri dengan menggelar Bazar Lebaran di Plasa Pameran Gedunh Kemenperin pada 21-24 Juni 2016.

"Seperti diketahui, setiap menjelang Lebaran, tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok akan meningkat tajam. Sementara, untuk memenuhi kenaikan permintaan itu, tak cukup hanya mengandalkan ketersediaan stok pasar, tapi juga butuh pendistribusian tepat sasaran," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Selasa.

Bazar Lebaran yang diikuti 85 peserta dari industri makanan minuman, tekstil dan produk tekstil serta produk pertanian itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar dengan terjangkau.

Menurut Saleh, Bazar Lebaran menjadi suatu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas, sehingga kegiatan tersebut merupakan wujud partisipasi Kemenperin dalam menyambut Lebaran.

"Bazar ini juga bisa dimanfaatkan para perajin dan pengusaha untuk berpromosi sekaligus membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Kemenperin bekerja sama dengan Sinar Mas Group juga menjual minyak goreng setengah harga yang diperuntukan bagi pegawai dan masyarakat dengan stok yang terbatas.

Menurut data Kemenperin, industri pengolahan non migas berkontribusi sebesar 18,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, di mana kontribusi terbesar terhadap industri pengolahan non migas adalah industri makanan dan minuman, sebesar 31,5 persen.

Kemudian, disusul industri barang logam sebesar 11,08 persen dan industri alat angkutan sebesar 10,64 persen.

Sementara, industri tekstil dan pakaian jadi berkontribusi sebesar 6,57 persen terhadap industri non migas.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016