Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp12,9 triliun dari lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp17,5 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (21/6) malam, menyebutkan hasil lelang yang dilakukan ini memenuhi jumlah indikatif Rp12 triliun dan target maksimal Rp18 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12170302 mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,00579 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 2 Maret 2017 mencapai Rp1,4 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,98 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,46981 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021 mencapai Rp5,43 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,55 persen.

Untuk seri FR0073, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,90953 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031 mencapai Rp6,059 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 7,86 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,99 persen.

Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,91964 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2036 ini mencapai Rp4,63 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,86 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,05 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016