Untuk melihat siaran pers multimedia, silakan klik disini: http://www.businesswire.com/news/home/20160621005599/en/
Karya seni porselen Arita/Imari lahir sekitar 400 tahun lalu di kota Arita dan Imari di perfektur saga dan telah dikenal luas baik di Jepang dan dunia internasional. Pameran Arita/Imari Porcelains sendiri merupakan event rutin yang telah diselenggarakan oleh Keio Plaza Hotel selama 36 tahun terakhir, sehingga memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk menikmati dan mempelajari karya dan sejarah dari seni ini. Pameran tahun ini mengusung tema "Seni Modern, Refleksi Masa Depan". Di lobby hotel, para pengunjung akan disambut oleh sebuah monumen epik "Pohon Porselen" setinggi 9,5 meter dan selebar tiga meter. Karya seni spektakuler ini terdiri dari sejumlah karya seni porselen Arita ciptaan tiga seniman porselen kenamaan Jepang: Inoue Manji, Imaizumi Imaemon ke-14, dan Sakaida Kakiemon ke-15 - dua diantaranya merupakan Harta Hidup Nasional Jepang - yang berhasil menghapus kebiasaan dan menantang persepsi.
Untuk semakin memeriahkan acara, 10 restoran milik KPH pun akan menghidangkan berbagai menu istimewa yang dihidangkan diatas piring berbahan porselen Arita/Imari yang juga dapat dibeli oleh pengunjung.
Tentang Keio Plaza Hotel
Keio Plaza Hotel (KPH), yang terletak di jantung ibukota Tokyo, Shinjuku, adalah salah satu hotel internasional paling terkemuka di Jepang. Lebih dari 20 restoran dan bar, serta berbagai fasilitas dan layanan KPH yang berkelas internasional siap menyambut para tamu domestik dan internasional. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi, channel YouTube, laman Facebook, atau Instagram kami.
Baca versi aslinya di businesswire.com: : http://www.businesswire.com/news/home/20160621005599/en/
Kontak
Keio Plaza Hotel Tokyo
Sunaho Nakatani, +81-3-5322-8113
Public Relations Manager
s-nakatani@keioplaza.co.jp
Sumber: Keio Plaza Hotel
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016