Jakarta (ANTARA News) - Tiga pabrik terigu baru yang akan beroperasi tahun ini mampu mengurangi importasi terigu nasional karena penambahan kapasitas ketiganya mencapai 1.500 ton giling per hari.

Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang usai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Rabu.

"Ketiga pabrik tersebut dibangun oleh PT Nutrindo Bogarasa milik Grup Mayora, PT Paramasuka Gupita milik Grup Wings dan PT Cerestar Flour Mills yang masing-masing berlokasi di Cilegon, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara," kata Franky.

Menurutnya, hasil produksi ketiga pabrik baru tersebut ditujukan untuk kebutuhan industri hilir terigu yang diproduksi masing-masing perusahaan.

Rencananya, Grup Mayora sendiri akan menggunakan pabrik baru itu untuk memproduksi biskuit, sementara Wings Group akan menggunakannya untuk memproduksi mie instan.

"Tapi kemungkinan tepung yang mereka produksi juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Seharusnya sih kebutuhan dalam negeri mampu memenuhi hal tersebut," ujar Franciscus.

Ia menambahkan, beberapa pabrik juga melakukan ekspansi usaha, sehingga sebenarnya, industri terigu Tanah Air telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut data Aptindo, konsumsi tepung terigu hingga kuartal I/2016 tercatat sebesar 1,46 juta ton, atau mencapai 26,5 persen dari konsumsi tahun lalu tercatat sebesar 5,5 juta ton. Sedangkan, produksi tepung terigu dalam negeri pada tahun yang sama tercatat 11,4 juta ton yang dihasilkan dari 30 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Diketahui, pada 2013, impor tepung mencapai 205 ribu ton, terus turun menjadi 197 ribu ton di 2014 dan 97 ribu ton pada 2015.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016