Jakarta (ANTARA News) - Situs pasar komoditi nasional atau www.paskomnas.com secara resmi diluncurkan di Jakarta, Rabu (22/6/2016) yang menjadi layanan pasar induk berbasis online itu telah siap memenuhi kebutuhan pasar masyarakat di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.

Ditemui di sela-sela acara launching situs tersebut, Hartono Wignjopranoto, CEO PT Paskomnas Indonesia mengatakan untuk melayani konsumen secara langsung, pihaknya melalui Teman Paskomnas menyedikan komunitas reseller dibangun untuk membantu melayani pesanan konsumen rumah-tangga secara kolektif.

"Melalui metode pemesanan yang mudah, produk segar berkualitas dapat sampai di tangan konsumen dalam waktu satu hari setelah pembayaran dengan harga terbaik," katanya.

Hartono menjelaskan, situs paskomnas di tengah situasi lonjakan harga yang biasa terjadi pada masa menjelang Lebaran saat ini menjadikan bak sebuah jembatan pemasaran yang terkoneksi secara efisien dan efektif antara konsumen dengan petani atau produsen komoditas pasar induk secara langsung.

Dengan demikian, semakin pendeknya jalur distribusi ini dipercaya mampu menjaga kestabilan harga pasar. Situs Paskomnas menawarkan harga yang lebih  lebih murah dibandingkan dengan harga pasar modern lainnya.

Keberadaan pasar induk tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat, tempat perbelanjaan di mana harga yang jauh lebih murah, dengan kualitas yang sudah mencapai standar kualitas supermarket, karenanya berbagai jenis sayur mayur dan buah buahan di pasar induk dapat dijumpai di supermarket.

Hartono mengharapkan, Paskomnas dapat memberikan kontribusi positif bagi semua pihak baik konsumen maupun produsen termasuk para petani pengolah komoditi vital bagi masyarakat.

"Dengan kerjasama strategis ini, ke depannya kami akan mengembangkan layanan serupa untuk pasar yang lebih luas, yaitu untuk meliputi daerah lainnya di Indonesia. Kami berharap keberadaan www.paskomnas.com ini dapat diterima dan disambut baik oleh masyarakat luas." katanya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016