... latihan bahkan bisa sampai lebih dari 100 pergerakan pesawat sejam. Jadi, kalau targetnya 86, jadi di sini itu sudah bisa dicapai...
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mengatakan, Inggris dan Indonesia bekerja sama dan saling berbagi pengalaman mengendalikan lalu-lintas udara. Kapasitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan ditingkatkan menjadi 86 pergerakan pesawat terbang sejam dari 72 selama ini. 

Inggris --di antaranya Bandara Internasional Heathtrow di London-- mampu melakukan hal itu tanpa mengubah konfigurasi landas pacunya. 

Dia mengunjungi Pusat Pelayanan Lalu-lintas Udara Nasional, di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang juga berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kantor Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPD) atau AirNav Indonesia dan PT Angkasa Pura II.

Malik juga berdiskusi dengan Direktur Utama Perum LPPNPD, Bambang Tjahjono, Kepala Konsultasi National Air Traffic Services, Steve Hathway, dan Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo.

Dia meninjau perkembangan kerja sama NATS dengan Perum LPPNPD dan PT Angkasa Pura II yang telah berjalan sejak 2015 sebagai komitmen pemerintah Inggris membantu Indonesia tentang ini.

"Ini pengalaman pertama saya ke menara pengendali lalu-lintas udara Soekarno-Hatta," kata dia. 

Kerja sama yang dimulai pada saat penandatanganan kontrak pada 3 Juni 2015 itu untuk membantu meningkatkan kapasitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari 72 menjadi 86 pergerakan pesawat terbang perjam tanpa mengubah konfigurasi landas pacunya. 

Inggris melalui berbagai instansi dan institusinya, kata Malik, bertekad membantu Indonesia agar mampu mengendalikan seluruh ruang udaranya, yang termasuk paling luas di dunia, yaitu lebih dari 5,5 kilometer persegi. 

NATS merupakan penyedia jasa konsultasi layanan transportasi udara Inggris dengan keahlian dan pengalaman tentang lalu-lintas udara, yang diikat kontrak kerja sama delapan paket pekerjaan, yaitu tujuh pekerjaan inti dan satu pekerjaan tambahan selama 11 bulan.

"Kelihatannya petugas menara pengawas sudah mampu, mereka sudah berlatih dengan NATS di Inggris. Sudah mampu mengendalikan sampai 100 pergerakan pesawat terbang perjam atau lebih," ujar Malik.

Setiap tahun, NATS mengelola 24 juta pergerakan pesawat terbang dan 250 juta pemakai jasa penerbangan di ruang udara Inggris. NATS memberikan layanan di 13 bandara di Inggris dan bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas bandara negara-negara di Eropa Timur Tengah, dan Amerika Utara.

Tjahjono mengatakan, 24 pemandu lalu-lintas udara Indonesia dikirim ke Bandar Udara Internasional Heathrow, London. "Di sana latihan bahkan bisa sampai lebih dari 100 pergerakan pesawat sejam. Jadi, kalau targetnya 86, jadi di sini itu sudah bisa dicapai," kata dia. 

Untuk jangka sangat pendek, mereka menargetkan mampu memandu 76 pesawat terbang di menara kendali lalu-lintas Bandara Internasional Soekarno-Hatta selama Lebaran 2016 ini. 

Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016