"Kalau bisa mesin ini sudah ada tahun 2017"
Tangerang (ANTARANews)  - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman punya impian yang menjadi target kepemimpinannya, bahwa suatu saat hanya ada satu mesin untuk mengerjakan seluruh proses pertanian mulai dari pengolahan tanah, penanaman, sampai panen.

"Kalau bisa mesin ini sudah ada tahun 2017," ujarnya di sela-sela kunjungan  ke Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Balitbangtan, Serpong, Tangerang, Kamis.

Ia menilai, hal itu penting agar biaya pertanian tanaman pangan khususnya jagung dan padi  lebih efisien dan efektif, sehingga  menguntungkan petani dan berdampak pada pencapaian target swasembada pangan.

Kementerian Pertanian (Kementan), lanjut dia, melalui  Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan beberapa inovasi alat dan mesin pertanian  untuk menggenjot modernisasi mekanisasi pertanian.

Saat ini sudah ada 12 perusahaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang melisensi inovasi Balitbangtan. Pada tahun 2015 instansi tersebut sudah diproduksi 1.000 unit mesin tanam padi "Jarwo Transplanter" dan rencananya akan diproduksi 3.000 lainnya pada tahun 2016.

Saat ini badan tersebut telah berhasil mengembangkan tiga mesin pertanian baru. Mesin tesebut adalah  mesin panen multi komoditas untuk jagung dan padi yang berkapasitas tiga jam per hektare,  mesin olah tanah amphibi dengan kapasitas 3,5 jam per hektare, dan mesin penanam jagung dengan kapasitas delapan jam per hektare.

Menurut data Kementan, Indonesia membutuhkan mekanisasi pertanian karena mengalami kekurangan buruh pertanian hingga 270.000 orang per tahun.

Selain bisa menutupi minimnya SDM, modernisasi mesin pertanian juga dapat menekan biaya produksi hingga 65 persen. "Dari sebelumnya Rp3 juta per hektare, bisa menjadi sekitar Rp800 ribu," kata Amran. (*)

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2016