"Gula tebu tidak disarankan Nabi. Kurma tidak menaikan gula darah secara serentak, karena melonjaknya gula darah akan menyebabkan lemas dan ngantuk usai berbuka," kata Hellianti Hilman pengurus Javara, dalam Ramadhan Gathering Wardah, di Jakarta, Kamis.
"Indonesia punya keluarga yang mirip kurma yaitu kelapa aren, kelapa lontar, nipah," lanjut dia.
Lebih lanjut, Hellianti menjelaskan bahwa kurma mengeluarkan energi secara perlahan, demikian pula dengan gula jawa, gula aren ataupun gula lontar.
"Ini juga kenapa nenek-nenek kita sering kali mengunyah gula jawa saat dalam perjalanan, karena dapat menyegarkan badan," ujar dia.
Penganan lain khas Ramadhan adalah Cincau. Menurut Hellianti, cincau baik untuk tubuh karena memiliki kandungan klorofil yang luar biasa.
Untuk berbuka, Hellianti juga menyarankan untuk tidak berbuka puasa dengan nasi putih, karena kandungan gula yang tinggi di dalamnya, namun dapat mengkonsumsi nasi merah atau pun soun sebagai alternatif karbohidrat.
Javara sendiri merupakan social enterprise yang telah didirikan sejak 7 tahun lalu. Javara berawal dari Indonesia yang kaya akan pangan, dan bertujuan untuk menjembatani potensi Indonesia antara petani dan masyarkat Indonesia.
Saat ini, Hellianti mengungkapkan bahwa Javara telah bekerja sama dengan 50.000 petani dari Aceh hingga Papua dengan lebih dari 720 produk dan 85 persen di antaranya telah diekspor.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
