Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa yakin tidak ada penyanderaan tujuh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia oleh kelompok perompak Abu Sayyaf di Filipina.

"Nggak ada penyanderaan itu," ujarnya saat ditemui seusai buka puasa bersama ribuan anak yatim di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis.

Saat didesak wartawan bahwa penyanderaan itu benar adanya, Wapres mengaku belum menerima laporan lebih lanjut dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Filipina.

Sementara itu, pihak keluarga tetap yakin bahwa awak kapal tunda Charles milik PT Rusianto Bersaudara disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Kami yakin, tujuh kru kapal tunda, termasuk suami saya disandera karena sampai saat ini belum ada kepastian terkait bagaimana kondisi dan nasib mereka," ujar Dian Megawati Ahmad, istri salah satu kru tugboat Charles, dihubungi Antara dari Samarinda, Kalimantan Timur.

Walaupun belum bisa memastikan, dari hasil percakapan dengan salah seorang ABK yang dibebaskan, dia merasa yakin jika suaminya disandera.

"Salah seorang dari enam ABK yang dibebaskan bernama Rudi sekitar pukul 01.30 WITA sempat menelepon istrinya dan mengatakan, kalau tujuh kru kapal tunda Charles diangkut menggunakan dua perahu. Perahu pertama mengangkut empat orang dan perahu kedua, tiga orang yang diambil," kata Dian Megawati.

Dia menyebutkan bahwa Ismail, suaminya, merupakan Mualim I dari kapal tunda tersebut.

Dian Megawati mengaku, mengetahui penyanderaan itu dari Ismail, suaminya pada Rabu (22/6) sekitar pukul 11.30 WITA.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016