La Rochelle, Prancis (ANTARA News) - Pemain belakang Spanyol Juanfran, dalam konferensi pers pada Kamis waktu setempat, menggambarkan kekalahan timnya 1-2 dari Kroasia pada kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 sebagai "terlalu didramatiskan" dan percaya tim juara bertahan itu akan bangkit dari pengalaman untuk mengalahkan Italia.

Segala hal menjadi terawasi sejak kekalahan Spanyol pada Selasa (21/6) itu, termasuk keputusan pelatih Vincente del Bosque untuk menurunkan pemain-pemain "Starting XI" pada tiga laga berturut-turut alih-alih mengistirahatkan para pemain.

Juanfran yang merupakan pemain berpengalaman itu menyebut para pendukung timnya terlalu terbawa dengan kritikan mereka seiring peningkatan ketegangan jelang laga Spanyol kontra Italia yang seakan mengulang laga final Piala Eropa 2012. Pertandingan kedua tim kuat itu akan menjadi simpul utama babak 16 besar.

"Pada sebagian besar dalam tiga pertandingan yang telah kami jalani (selama Piala Eropa), kami merupakan tim superior," kata Juanfran dalam konferensi pers.

"Saya kira kekalahan kami terlalu didramatiskan. Itu adalah kekalahan yang tidak terduga. Kami telah banyak memikirkan tentang gol kedua Kroasia dan ada kepercayaan diri yang terlalu besar pada tim kami. Kami akan perbaiki itu," ujar pemain bernomor punggung 16 itu.

Banyak pendukung tim Matador yang mempertanyakan keputusan pemilihan Sergio Ramos, ketika skor imbang 1-1, sebagai pemain yang mengeksekusi tendangan penalti dan lantas tidak menghasilkan gol. Mereka menganggap seorang pemain gelandang atau penyerang yang lebih mampu melakukan penalti itu.

"Eksekusi penalti itu merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh pelatih, selama permainan atau jika ada sebuah tendangan penalti," kata pemain klub Atletico Madrid itu.

Juanfran, yang juga membela tim nasionalnya pada Piala Eropa 2012, menyadari diri sebagai orang yang tepat untuk berada di luar lapangan karena telah belajar tentang kekecewaan.

Pemain berusia 31 tahun itu pernah gagal mengeksekusi tendangan penalti bagi timnya dalam final Liga Champions yang berarti memberikan kemenangan pada klub Real Madrid.

Namun, Juanfran selalu mempertahankan sikap optimis yang dia ingin rekan satu timnya saling berbagi. "Kesimpulan setelah kekalahan adalah hal positif. Di sana, kami belajar. Kami yakin kami dapat lolos babak berikutnya," ujarnya.

Juanfran pun menjawab, "Setiap lawan dalam babak 16 besar Piala Eropa merupakan lawan yang tangguh," ketika ditanya peluang Spanyol untuk menaklukkan tim Azzuri.

"Peluang kami itu perlu kembali dilihat. Saya menerapkan filosofi Atletico yaitu satu pertandingan pada satu waktu," ujarnya.

Salah satu bekal kepercayaan diri Spanyol adalah Alvaro Morata yang telah mencetak tiga gol pada dua laga sebelumnya. "Alvaro Morata berada pada kondisi yang sangat baik. Sebagai pemain penyerang, kami hanya dapat memintanya untuk mencetak angka dan dia memberikan itu kepada kami," kata Juanfran, demikian Reuters.

(I026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016