Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengimbau kepada para pemudik bahwa lebih baik terlambat berangkat daripada melawan cuaca buruk dalam musim Mudik Lebaran tahun ini.

Jonan dalam konferensi pers pemantauan Posko Angkutan Lebaran Kemenhub 2016 di Jakarta, Jumat, mengatakan imbauan tersebut khususnya ditujukan kepada pemudik melalui moda angkutan laut dan udara.

"Khususnya laut dan udara, kalau delay ya delay saja, pasti banyak yang protes ke saya, kalau soal cuaca jangan ke saya, tapi ke Yang Buat cuaca," katanya.

Menurut dia, upaya tersebut lebih baik dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih besar dan berdampak pada keselamatan di perjalanan.

"Kalau dipaksakan, nanti tidak akan pernah sampai, malah akan lebih lama nyarinya, yang penting itu perjalanan selamat. Tidak boleh ada target waktu," katanya.

Pasalnya, Jonan mengatakan kepadatan penumpang di semua moda meningkat, di laut dan udara peningkatannya hampir dua kali lipat dari hari biasa tau 1,75 kali dari akhir pekan, sementara itu, untuk moda angkutan jalan empat hingga lima kali lipat dari hari biasa.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, moda transportasi udara diprediksi mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan seluruh moda, yakni mencapai 7,62 persen menjadi 4,6 juta penumpang pada Lebaran tahun ini dari 4,3 juta penumpang dari Lebaran tahun lalu.

Sementara, untuk moda laut, juga diprediksi mengalami kenaikan 2,9 persen menjadi 910.191 penumpang pada Lebaran tahun ini dari 883.681 penumpang pada Lebaran tahun lalu.

Namun, untuk moda darat, Jonan mengimbau kepada para pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian, operator dan regulator untuk bersiaga, seperti menyiapkan alat berat (traktor, eskavator) untuk mengantisipasi daerah rawan longsor, seperti di Nagrek dan bagian Selatan lainnya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016