New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (24/6), setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum bersejarah.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,78 persen menjadi 95,197 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1144 dolar AS dari 1,1355 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3696 dolar AS dari 1,4803 dolar AS.

Dolar Australia turun ke 0,7508 dolar AS dari 0,7598 dolar AS.

Dolar AS dibeli 102,24 yen Jepang, lebih rendah dari 105,82 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9724 franc Swiss dari 0,9574 franc Swiss, dan naik ke 1,2936 dolar Kanada dari 1,2785 dolar Kanada.

Kubu "tinggalkan" Uni Eropa memenangkan referendum Brexit pada Jumat pagi dengan mendapatkan hampir 52 persen suara, menarik negara itu keluar dari blok 28 negara Uni Eropa (UE) setelah menjadi anggota selama 43 tahun.

Sterling dan euro terpukul keras setelah pemungutan suara, karena kekhawatiran investor tentang dampak Brexit terhadap ekonomi Inggris dan zona euro meningkat.

Selama sesi perdagangan, sterling sempat anjlok 10 persen terhadap greenback ke level terendah dalam 31 tahun. Mata uang bersama mengupas kerugian terhadap greenback pada akhir perdagangan setelah menyentuh tingkat terlemah dalam tiga setengah bulan terakhir.

Sementara itu, yen Jepang naik tipis hampir 3,7 persen terhadap greenback menjadi diperdagangkan pada 102,24 yen per dolar AS pada akhir perdagangan.

Robert Savage, CEO CC Track Solutions, mengatakan kepada Xinhua pada Jumat bahwa pound Inggris "kemungkinan akan terus menderita akibat ketidakpastian politik dan pertumbuhan."

Dia menambahkan bahwa yen adalah target yang paling mungkin untuk bergerak lebih lanjut dengan intervensi bank sentral, tetapi banyak investor memperkirakan nilai tukar dolar AS/yen jatuh ke 90 jika bank sentral Jepang (BoJ) tidak bertindak pada Juli. (Uu.A026)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016