Roma (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, akan menemui Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, di Brussel dan Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, di London, Senin, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Tidak disebut apakah Kerry akan berjumpa dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang telah menyatakan diri akan mundur senyampang hasil referendum itu telah diketahui. 

Kunjungan Kerry itu setelah pejabat Uni Eropa dan Inggris cemas akan keruntuhan perpolitikan dan perekonomian akibat terguncang oleh hasil penentuan pendapat rakyat di Inggris pada Jumat, yang mendukung negara itu keluar dari kelompok beranggotakan 28 negara Eropa itu.

Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan, Kerry akan menekankan kepentingan sejumlah anggota lain Uni Eropa tidak mengikuti langkah Inggris dan pelemahan Uni Eropa.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebelumnya mendesak pemilih di Inggris, yang memiliki hak memberikan suara pada penentuan pendapat rakyat itu --yang sejak lama dilihatnya sebagai sekutu utama di Eropa-- tidak menyetujui Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Kubu Brexit yang dimotori Boris Johnson menang dengan angka tidak menyolok, kurang dari empat persen ketimbang kubu pendukung Inggris tetap di Uni Eropa alias Bremain. Kota-kota besar Inggris, Skotlandia, dan Wales banyak yang mendukung Bremain. 

Akan tetapi, ternyata pemilih usia tua --yang pernah mengalami keadaan Inggris sebelum bergabung dengan Uni Eropa-- yang paling banyak memilih Brexit.

Bagi kalangan muda Inggris, kemenangan Brexit ini dianggap merampas masa depan mereka sekaligus memagari peluang-peluang kemajuan yang bisa mereka raih nanti. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016