Ketegasan itu rupanya melahirkan `gegar budaya birokrasi` dan setelah membaca buku ini diharapkan akan ada kanalisasi persepsi serta gerak langkah yang seiring sejalan antara Ganjar dan berbagai elemen masyarakat dalam membangun Jateng,"
Semarang (ANTARA News) - Gebrakan-gebrakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menghadirkan perubahan di lingkungan pemerintahan provinsi setempat, ditulis dalam sebuah buku berjudul "Kontroversi Ganjar" oleh tiga jurnalis berbagai media.

"Buku Kontroversi Ganjar akan dilaunching di Toko Buku Gramedia, Gedung Hotel Amaris, Jalan Pemuda 138 Semarang pada Rabu (29/6)," kata Isdiyanto selaku koordinator tim penulis buku "Kontroversi Ganjar" di Semarang, Minggu.

Ia mengungkapkan ada beberapa hal yang menginspirasi judul buku yang ditulis dirinya bersama Budiono Isman dan Solikun, di antaranya sikap tegas Ganjar Pranowo yang tanpa kompromi dalam memimpin Jateng sehingga sering menjadi kontroversi.

"Ketegasan itu rupanya melahirkan gegar budaya birokrasi dan setelah membaca buku ini diharapkan akan ada kanalisasi persepsi serta gerak langkah yang seiring sejalan antara Ganjar dan berbagai elemen masyarakat dalam membangun Jateng," ujarnya.

Melalui buku setebal 325 halaman dan terdiri dari empat bab ini, kata dia, akan mampu membentuk partisipasi aktif dan kritis masyarakat terhadap kepemimpinan Ganjar Pranowo.

Bab pertama "Jalan Berliku Menjadi Jateng Satu" berisi biografi singkat Ganjar dari masa kanak-kanaknya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, semasa menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, hingga menjadi wakil rakyat di DPR RI.

Bagaimana intuisi Megawati Soekarnoputri berperan besar dalam pemilihan Ganjar sebagai gubernur juga menjadi rangkaian kisah yang menarik diikuti.

Bab kedua "The Rockin Governor" adalah bagian ketika mandat rakyat Jateng telah tersemat di pundak Ganjar.

Sebagai gubernur, Ganjar dituntut segera merealisasikan janji dan mimpi yang ditebarnya pada masa kampanye dan proses mewujudkan janji ini menghadirkan sejumlah kontroversi yang dibahas tersendiri di bab tiga.

Pada bab "Kontroversi", penulis membeberkan konflik Ganjar dengan sejumlah pihak mulai dari wartawan, legislatif, buruh, pengusaha, petani, nelayan, hingga birokrasi.

Tidak ketinggalan, dibahas juga temuan pungutan liar saat sidak Ganjar ke Jembatan Timbang Batang yang menghebohkan.

Bab terakhir yakni "Nasihat Kepada Ganjar" berisi tulisan sejumlah tokoh di antaranya, Ketua DPP PDIP Idham Samawi, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng Ahmad Darodji, dan Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat.

Para tokoh tersebut menuliskan pandangan-pandangannya tentang gaya kepemimpinan Ganjar, dan harapan-harapan untuk Jateng lebih baik ke depan.

Acara peluncuran akan diisi dengan bedah buku yang menghadirkan tiga narasumber yakni Pakar Ilmu Komunikasi Effendi Gazali, Budayawan Prie GS, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng Amir Machmud juga merupakan editor buku "Kontroversi Ganjar".

Pengunjung pada peluncuran "Kontroversi Ganjar" juga akan diajak mengapresiasi foto-foto karya pewarta foto Chandra Adi Nugroho.

Fotografer harian Kedaulatan Rakyat itu memamerkan karya-karya fotonya yang berobjek khusus Ganjar Pranowo.

(U.KR-WSN/I007)

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016