Trenggalek, 26/6 (Antara) - Seorang pengusaha rental alat berat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu tewas tertimpa unit eksavator miliknya sendiri yang melorot dan terguling saat ujicoba pascaperbaikan.

"Alat berat itu rusak lalu diperbaiki di lokasi galian (pertambangan) dan sedang proses ujicoba mesin," kata Kepala Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh Suprianto di Trenggalek.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di areal pertambangan kaolin Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh itu menyebabkan Gufron (55), pengusaha alat berat asal Kecamatan Durenan tewas di lokasi kejadian.

Sulitnya medan serta beban tonase alat berat membuat proses evakuasi korban yang tertimpa bodi eksavator berlangsung lama.

Menurut keterangan Suprianto, jasad korban baru bisa dikeluarkan dari tumpukan material batu dan badan eksavator sekitar pukul 18.19 WIB lalu dibawa ke rumah duka di Desa Durenan.

"Kejadian ini murni kecelakaan kerja. Tidak ada unsur kesengajaan," kata Kapolsek Suruh AKP Yasir.

Selesai mengevakuasi korban, lokasi kejadian saat ini diberi garis polisi. Sementara eksavator masih dibiarkan terbalik di lokasi reruntuhan dengan kondisi rusak berat.

Menurut Yasir, kronologi kecelakaan kerja terjadi saat Gufron selaku pemilik alat berat memperbaiki eksavatornya yang ngadat atau mengalami kerusakan mesin di lokasi pertambangan kaolin di Desa Mlinjon.

Selesai memperbaiki dari pagi hingga sore sekitar pukul 15.25 WIB, kata Yasir, korban bermaksud mencoba sistem hidrolis serta fungsi mesin eksavator miliknya itu untuk mengeruk tebing di lokasi yang sama.

"Saat mesin dihidupkan itulah tiba-tiba tanah pijakan eksavator ambrol sehingga menyebabkan alat berat melorot dan terguling ke sisi kiri bersama korban," ujarnya.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016