Palu (ANTARA News) - Warga kota Palu,Sulawesi Tengah, menyerbu lokasi operasi pasar khusus elpiji 3kg yang digelar Pemerintah Provinsi Sulteng bekerja sama dengan Depot Pertamina setempat.

Pantauan ANTARA di Kantor Kecamatan Palu Selatan, Senin, warga berebutan membeli gas elpiji yang beberapa hari terakhir ini di tingkat pengecer mengalami kenaikan cukup tajam dan juga semakin langka.

Petugas kewalahan melayani warga yang sudah tidak sabar mendapatkan gas elpiki seharga Rp16.500/tabung itu.

"Bu jangan berebutan. Pasti dapat sebab stok cukup banyak," kata salah seorang petugas Depot Pertamina yang enggan disebut namanya.

Kepala Bidang Usaha dan sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Rudi Zulkarnain mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dua hari sampai 28 Juni 2016.

Operasi pasar elpiji 3kg dilakukan di delapan kecamatan di Kota Palu. Setiap kecamatan mendapatkan jatah penjualan elpiji 550 tabung atau satu truk.

Kegiatan itu dilakukan Pemprov Sulteng dan pihak Depot Pertamina setempat menyusul bahan bakar gas elpiji khusus 3kg di pasaran semakin langka dan juga harganya melambung tinggi menjelang Lebaran.

Harga elpiji bersubsidi itu di tingkat pengecer/pangkalan rata-rata naik bervariasi antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu/tabung.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah hanya Rp16.500/tabung.

Kenaikan harga dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan juga adanya tindakan tak terpuji yakni elpiji untuk masyarakat Kot Palu dijual keluar wilayah Palu.

Ny Murni, seorang ibu rumah tangga mengatakan senang ada operasi pasar elpiji. "Memang sudah hampir dua pekan ini elpiji bersubsidi sulit diperoleh. Kalaupun ada, harganya sudah naik," keluh warga jalan Garuda, Kecamatan Palu Selatan itu.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016